Masjid Agung Djenne

Masjid Agung Djenne

Masjid Agung Djenne adalah salah satu bangunan paling ikonik di dunia, terkenal sebagai masjid terbesar di dunia yang di bangun dari tanah liat. Terletak di kota Djenne, Mali, masjid ini merupakan contoh luar biasa dari arsitektur Sahel dan menjadi pusat spiritual dan budaya bagi masyarakat lokal. Masjid ini tidak hanya penting dari segi keagamaan, tetapi juga sebagai simbol sejarah dan identitas budaya di Afrika Barat.

Sejarah

Kota Djenne memiliki sejarah panjang sebagai salah satu pusat perdagangan dan budaya di Afrika Barat. Sebelum kedatangan Islam, Djenne sudah menjadi kota yang penting di wilayah tersebut, dengan penduduk yang terlibat dalam perdagangan emas, garam, dan barang-barang lainnya. Islam di perkenalkan ke wilayah ini pada abad ke-13, dan dengan cepat menjadi agama dominan di Djenne.

Masjid pertama di Djenne di yakini di bangun pada tahun 1200-an oleh Sultan Koi Konboro, seorang penguasa lokal yang masuk Islam dan memutuskan untuk membangun masjid besar di pusat kota sebagai simbol pengabdiannya kepada agama baru ini. Namun, masjid yang kita lihat hari ini tidak sepenuhnya sama dengan yang di bangun oleh Koi Konboro. Masjid Agung Djenne yang sekarang adalah hasil dari beberapa kali rekonstruksi, dengan rekonstruksi terbesar di lakukan pada tahun 1907.

Rekonstruksi dan Perubahan

Masjid Agung Djenne

Pada akhir abad ke-19, Masjid Agung Djenne mengalami kemunduran dan hampir runtuh. Pemerintah kolonial Prancis, yang pada saat itu menguasai Mali, memutuskan untuk membangun kembali masjid ini pada tahun 1907. Rekonstruksi ini di lakukan oleh arsitek lokal yang menggunakan teknik tradisional, dengan mempertahankan gaya dan bahan aslinya.

Pembangunan kembali ini melibatkan seluruh komunitas Djenne, yang bekerja bersama-sama untuk membangun masjid menggunakan metode tradisional. Proses rekonstruksi ini berlangsung selama beberapa tahun dan menghasilkan masjid yang kita kenal hari ini, yang di anggap sebagai simbol kekuatan dan ketahanan budaya lokal di tengah perubahan politik dan sosial.

Arsitektur

Masjid Agung Djenne adalah contoh luar biasa dari arsitektur Sahel, yang di kenal dengan penggunaan tanah liat sebagai bahan utama bangunan. Arsitektur masjid ini mencerminkan keahlian masyarakat lokal dalam menggunakan bahan-bahan alam yang tersedia di lingkungan mereka, serta kemampuan mereka untuk menciptakan struktur besar yang tahan lama dan fungsional.

Masjid Agung Djenne memiliki panjang sekitar 75 meter dan lebar 50 meter, menjadikannya sebagai salah satu bangunan tanah liat terbesar di dunia. Dinding-dinding masjid ini di bangun dari bata lumpur yang dikenal sebagai “ferey,” yang dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan jerami dan air, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

Salah satu ciri khas masjid ini adalah tiga menara besar yang menjulang di bagian depan bangunan. Menara-menara ini berbentuk persegi dengan puncak meruncing, dihiasi dengan potongan kayu yang menonjol dari dinding, yang disebut “toron.” Toron ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga digunakan sebagai penopang saat diperlukan perbaikan pada dinding.

Kubah-kubah kecil yang menghiasi atap masjid juga merupakan bagian integral dari desain arsitektur. Kubah-kubah ini membantu menjaga suhu di dalam masjid tetap sejuk, serta memberikan tampilan yang harmonis dan elegan.

Masjid Agung Djenne sangat sederhana namun mengesankan. Ruang shalat utama terdiri dari ruang besar yang mampu menampung ribuan jamaah. Ruang ini dipenuhi dengan tiang-tiang yang menopang atap, menciptakan rasa keteraturan dan ketenangan.

Lantai masjid ditutupi dengan tikar anyaman, dan tidak ada ornamen yang rumit atau dekorasi berlebihan di dalam masjid, sesuai dengan prinsip kesederhanaan dalam arsitektur Islam. Cahaya masuk ke dalam ruangan melalui jendela-jendela kecil yang ditempatkan tinggi di dinding, menciptakan suasana yang teduh dan penuh kontemplasi.

Penggunaan Bahan dan Teknologi Tradisional

Masjid Agung Djenne

Keunikan Masjid Agung Djenne tidak hanya terletak pada desainnya, tetapi juga pada teknik dan bahan yang digunakan dalam pembangunannya. Masyarakat Djenne menggunakan tanah liat sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang cocok untuk iklim Sahel yang panas dan kering.

Tanah liat yang di gunakan untuk membangun masjid di ambil dari dasar sungai dan di campur dengan jerami. Air untuk membuat bata lumpur yang kemudian di keringkan sinar matahari. Dinding-dinding masjid dibuat tebal untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk, sementara atapnya dirancang untuk menahan air hujan agar tidak merusak struktur bangunan.

Perawatan Tahunan

Salah satu aspek yang paling menarik dari Masjid Agung Djenne adalah perawatan tahunannya. Melibatkan seluruh komunitas dalam sebuah festival yang di sebut “Crepissage.” Setiap tahun, setelah musim hujan berakhir, penduduk Djenne berkumpul untuk melapisi ulang dinding masjid dengan plester tanah liat yang baru, memastikan bahwa bangunan tetap kokoh dan terlindungi dari kerusakan.

Festival ini adalah bagian penting dari kehidupan sosial dan budaya di Djenne, serta mencerminkan solidaritas komunitas dalam menjaga warisan mereka. Crepissage adalah momen yang penuh semangat, dengan musik, tarian, dan perayaan yang mengiringi pekerjaan kolektif ini. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana tradisi dan arsitektur dapat bersatu dalam membentuk identitas komunitas.

Simbol Identitas Budaya dan Warisan Dunia

Selain perannya sebagai pusat keagamaan, Masjid Agung Djenne juga merupakan simbol identitas budaya bagi masyarakat Djenne. Bangunan ini mencerminkan keahlian dan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk membangun struktur yang tahan lama dan fungsional.

Pada tahun 1988, Masjid Agung Djenne diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan kota tua Djenne. Pengakuan ini menggarisbawahi pentingnya masjid ini sebagai warisan budaya yang perlu di lestarikan untuk generasi mendatang. Statusnya sebagai Situs Warisan Dunia juga telah membantu meningkatkan kesadaran global akan pentingnya melestarikan arsitektur dan tradisi unik dari wilayah ini.

Perubahan Iklim dan Lingkungan

Masjid Agung Djenne

Salah satu ancaman terbesar terhadap Masjid Agung Djenne adalah perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu di wilayah Sahel telah mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar Djenne. Musim hujan yang lebih singkat dan intens dapat menyebabkan erosi tanah, yang berdampak pada kestabilan fondasi masjid.

Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi ketersediaan bahan baku. Seperti tanah liat dan jerami, yang di gunakan untuk pemeliharaan masjid. Untuk mengatasi tantangan ini, masyarakat Djenne perlu mengembangkan strategi adaptasi. Memperhitungkan perubahan iklim, termasuk teknik baru dalam pengelolaan sumber daya alam.

Pelestarian Berkelanjutan

Pelestarian berkelanjutan dari Masjid Agung Djenne memerlukan pendekatan yang komprehensif dan inklusif. Ini mencakup tidak hanya pemeliharaan fisik bangunan, tetapi juga pelestarian teknik tradisional dan pengetahuan budaya yang terkait dengan masjid.

Program pelatihan untuk generasi muda dalam teknik konstruksi tanah liat dan pengelolaan warisan budaya. Dapat membantu memastikan bahwa pengetahuan ini tidak hilang. Selain itu, kerjasama dengan organisasi internasional, seperti UNESCO, dapat membantu menyediakan sumber daya dan keahlian yang di perlukan untuk mendukung upaya pelestarian.

Mengapa Kubah Berbentuk Bulat ?

kubah masjid

Ketika kita melihat sebuah masjid megah, seringkali yang menarik perhatian pertama kali adalah kubahnya. Dengan bentuknya yang melengkung dan menjulang, seolah-olah menghubungkan bumi dengan langit. Di banyak kebudayaan, kubah tidak hanya menjadi bagian penting dari arsitektur, tetapi juga simbol spiritualitas, kekuatan, dan kemuliaan. Tapi, apakah pernah terlintas di benak kita mengapa kubah hampir selalu berbentuk bulat?.

Sejarah Kubah

Jejak awal dapat ditelusuri kembali ke zaman prasejarah, ketika manusia pertama kali menemukan bentuk melengkung dalam gua-gua alami. Bentuk melengkung ini memberikan perlindungan dari cuaca dan ancaman luar, menciptakan ruang aman bagi manusia purba. Bangsa Sumeria di Mesopotamia mungkin adalah yang pertama kali menggunakan kubah buatan dalam bangunan mereka, menggunakan batu bata lumpur untuk membangun struktur sederhana.

Masjid Baitul Izzah

Ketika peradaban berkembang, begitu juga teknik konstruksi kubah. Bangsa Romawi membawa teknik ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan inovasi mereka, seperti penggunaan beton. Pantheon di Roma, yang dibangun pada abad ke-2 M, adalah salah satu contoh paling awal dari kubah besar yang dibangun tanpa penopang internal. Kubah Pantheon, dengan oculusnya yang terbuka, masih berdiri kokoh hingga hari ini, membuktikan kehebatan teknik Romawi.

Penggunaan dalam Arsitektur Islam

Dengan munculnya Islam pada abad ke-7, kubah mendapatkan dimensi baru sebagai simbol keagamaan. Arsitektur Islam menggunakannya untuk menghiasi masjid, memperkuat kesan keagungan dan kehadiran Ilahi. Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock) di Yerusalem adalah salah satu contoh paling awal dari kubah dalam arsitektur Islam, yang dibangun pada akhir abad ke-7. Kubah emasnya yang mengkilap seolah memanggil umat untuk memandang ke arah surga, melambangkan hubungan antara bumi dan langit, antara manusia dan Tuhan.

Masjid Mustaka

Menjadi simbol kebesaran dalam arsitektur istana dan bangunan publik di dunia Islam, dari Alhambra di Spanyol hingga Taj Mahal di India. Di berbagai belahan dunia Islam, berkembang dalam berbagai bentuk dan gaya, mencerminkan keragaman budaya dan seni.

Fungsi dan Manfaat Kubah Berbentuk Bulat :
Distribusi Beban yang Efisien

Dalam dunia arsitektur, kekuatan seringkali berasal dari kesederhanaan. Bulat adalah contoh sempurna dari prinsip ini. Secara teknis, bentuk bulat memungkinkan distribusi beban yang merata ke seluruh bagian struktur. Ketika beban, seperti berat material atau tekanan dari luar, didistribusikan secara merata, risiko runtuhnya bangunan menjadi lebih kecil.

Teknik distribusi beban ini memungkinkan arsitek kuno untuk membangun bangunan besar dan luas tanpa perlu menggunakan banyak pilar atau penopang tambahan. Inilah yang membuatnya ideal untuk digunakan dalam bangunan yang membutuhkan ruang besar dan terbuka, seperti katedral, masjid, atau basilika.

Kemampuan Menahan Tekanan Eksternal

kubah masjid

Bentuk bulat juga memberikan keuntungan besar dalam menahan tekanan eksternal. Dalam menghadapi angin kencang atau gempa bumi, struktur berbentuk kubah memiliki ketahanan yang lebih baik di bandingkan bentuk persegi atau datar. Tekanan dari angin, misalnya, akan mengalir di sepanjang permukaan tanpa memberikan tekanan langsung pada satu titik tertentu. Hal ini mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh angin.

Dalam konteks gempa bumi, juga memiliki keunggulan karena distribusi beban yang merata dan bentuknya yang aerodinamis, yang meminimalkan titik lemah dalam struktur bangunan. Ini menjelaskan mengapa banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak setelah berabad-abad, meskipun menghadapi berbagai bencana alam.

Teknik Konstruksi Kubah :
Material yang Digunakan

artikel mustaka tips mencari spesialis kubah masjid

Material yang di gunakan untuk membangunnya telah berevolusi seiring dengan kemajuan teknologi dan ketersediaan sumber daya. Pada awalnya, batu bata dan batu alam adalah material utama. Bangsa Romawi memperkenalkan penggunaan beton, yang memungkinkan mereka untuk menciptakannya dengan diameter lebih besar dan lebih kuat.

Seiring berjalannya waktu, material seperti baja dan kaca mulai di gunakan dalam konstruksi kubah. Ini memungkinkan desain yang lebih modern dan inovatif, seperti kubah kaca di Reichstag di Berlin atau kubah baja di US Capitol di Washington, D.C.

Teknik dan Teknologi Konstruksi

Pembangunan kubah memerlukan keterampilan dan pengetahuan teknik yang mendalam. Pada zaman dahulu, cetakan kayu di gunakan sebagai penopang sementara selama pembangunan. Teknik ini sangat menantang dan memerlukan ketelitian yang luar biasa.

kubah masjid

Di era modern, teknologi digital telah merevolusinya. Desain menggunakan komputer memungkinkan arsitek untuk merancang dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, teknologi seperti pencetakan 3D dan material komposit modern memungkinkan pembangunan yang lebih cepat, efisien, dan dengan bentuk yang lebih kompleks.

Variasi Bentuk Kubah :
Setengah Bola dan Bersusun

Meskipun setengah bola adalah bentuk yang paling umum, ada banyak variasi desain yang telah di kembangkan selama berabad-abad. Kubah bersusun atau “onion dome”, yang sering di temukan di Rusia dan Asia Tengah, memberikan karakter yang lebih dinamis dan estetis pada bangunan. Bentuk ini juga meningkatkan fungsi insulasi bangunan, membantu menjaga suhu di dalam ruangan.

Kubah Ogival dan Geodesik

mengapa kubah

Ogival, yang memiliki bentuk lebih lonjong atau runcing, populer dalam arsitektur Gothic. Bentuk ini memungkinkan bangunan untuk mencapai ketinggian yang lebih besar dan memberikan kesan lebih anggun. Sementara itu, geodesik, yang di perkenalkan oleh arsitek Buckminster Fuller, menawarkan kekuatan struktural yang luar biasa dengan menggunakan material yang lebih sedikit. Kubah ini sering di gunakan dalam bangunan eksperimental dan struktur modern, seperti biosfer atau pusat penelitian.

Atap Masjid As-Salam di Cirebon Ambruk

berita kubah

Berita Kubah – Masjid As-Salam di Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon tiba-tiba roboh, mengejutkan para jamaah dan warga sekitar. Ketua DMK Masjid As-Salam. Cecep Suhardiman, menjelaskan bahwa sebelum kejadian, ada tanda-tanda berupa serpihan debu yang jatuh dari bagian atas bangunan.

Kronologi

Pada Minggu (1/9/2024). Cecep menceritakan bahwa saat jamaah Masjid As-Salam melaksanakan salat Magrib. Sudah ada tanda-tanda berupa debu tembok dan abu yang jatuh dari lantai dua. Pada saat itu, sekitar dua puluh jemaah, yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, dan orang dewasa, sedang melaksanakan salat Magrib. Setelah melihat debu tembok yang berjatuhan semakin banyak, imam segera meringkas zikir, dan para jemaah langsung keluar dari masjid.

berita kubah

 

Meski nyaris tertimpa atap masjid, tidak ada korban jiwa dalam insiden robohnya Masjid As-Salam. Tidak sampai satu menit setelah mereka keluar, masjid langsung roboh. Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 18:15 WIB. Cecep menjelaskan bahwa penyebab robohnya atap Masjid As-Salam. Karena hembusan angin yang kencang, di tambah beban berat di bagian atap masjid. Ia juga menambahkan bahwa jumlah jamaah masjid, terutama pada hari Jumat, bisa mencapai 300 orang, sehingga meminta dukungan dari pemerintah kota.

berita kubah

Pihak terkait telah berkoordinasi dengan Pj Wali Kota Cirebon mengenai robohnya masjid, yang telah di respons dengan baik. Pada Minggu lalu, pihak dari Kabag Kesra telah melakukan peninjauan. Selain itu, pihak terkait juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di sekitar RW 19, luar RW 19, serta para donatur yang telah berinfaq dan bersedekah. Banyak bantuan telah di terima, dan ajakan untuk berinfaq dan bersedekah telah di sebarkan. Dukungan dari Pj Wali Kota, At-Taqwa Center, Dewan Masjid Kota Cirebon, serta masyarakat sangat di apresiasi dalam upaya pembangunan kembali masjid tersebut. Dikarenakan masjid belum dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, ia menghimbau kepada warga untuk sementara waktu agar beribadah ke masjid atau musholla terdekat.

Sumber berita : Cerita Detik-detik Ambruknya Masjid As-Salam Cirebon & Angin Kencang Robohkan Kubah Masjid As Salam Larangan Kota Cirebon – Kabar Cirebon (pikiran-rakyat.com)

Project Masjid Agung Kendal, Ikon Spiritual dan Arsitektur Kabupaten Kendal

kubah-mustaka

Masjid Agung Kendal adalah salah satu landmark penting di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Berdiri megah di pusat kota, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Kendal. Dengan sejarah yang panjang dan arsitektur yang mengagumkan, Masjid Agung Kendal telah menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat kendal.

masjid agung

Sejarah

Masjid Agung Kendal di dirikan pada tahun 1917, menjadikannya salah satu masjid tertua di Daerah ini. Pendirian masjid ini diprakarsai oleh Bupati Kendal 1917 yang memiliki visi untuk membangun sebuah tempat ibadah yang representatif dan mampu menampung jumlah jamaah yang besar. Seiring berjalannya waktu, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, namun tetap mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budayanya.

Arsitektur dan Desain

Arsitektur Masjid Agung Kendal merupakan perpaduan antara gaya tradisional Jawa dan elemen-elemen modern. Ciri khas arsitektur Jawa terlihat pada atap limas bersusun atau “tumpang” yang melambangkan filosofi keislaman yang tinggi dan luhur. Atap tumpang ini terdiri dari tiga susunan yang masing-masing melambangkan iman, Islam, dan ihsan, tiga pilar utama dalam ajaran Islam.

Bagian depan masjid di hiasi dengan ukiran-ukiran kayu khas Jawa yang sangat indah dan rumit. Selain itu, masjid ini juga memiliki menara tinggi yang menjadi ciri khasnya. Menara ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat mengumandangkan azan, tetapi juga sebagai simbol kebesaran dan keagungan masjid.

Di dalam masjid, suasana yang sejuk dan nyaman tercipta berkat desain interior yang cermat. Ruang utama salat di rancang dengan sangat luas dan di lengkapi dengan ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal. Selain itu, ornamen-ornamen islami dan kaligrafi Al-Quran menghiasi dinding-dinding masjid, menambah kekhusyukan dalam beribadah.

kubah-mustaka

Fungsi Sosial dan Keagamaan

Sebagai pusat keagamaan, Masjid Agung Kendal menyelenggarakan berbagai kegiatan ibadah seperti salat lima waktu, salat Jumat, dan salat tarawih selama bulan Ramadan. Kegiatan-kegiatan ini rutin dihadiri oleh banyak jamaah, baik dari dalam kota maupun dari daerah-daerah sekitar Kendal. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara besar seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha yang biasanya dihadiri oleh ribuan jamaah.

Tidak hanya itu, masjid ini juga berperan sebagai pusat pendidikan agama. Terdapat berbagai program pengajian rutin yang di selenggarakan untuk masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kelas-kelas tahfidz Quran juga diadakan untuk mendidik generasi muda agar lebih memahami dan menghafal Al-Quran. Dengan adanya program-program ini, Masjid Agung Kendal berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama masyarakat.

kubah

Peran dalam Masyarakat

Masjid Agung Kendal memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kendal. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini sering di gunakan untuk berbagai kegiatan sosial seperti pernikahan dan acara-acara kebudayaan lainnya. Dengan lokasinya yang strategis di pusat kota, masjid ini mudah di akses oleh semua lapisan masyarakat, menjadikannya titik sentral dalam kehidupan sehari-hari warga Kendal.

Sebagai pusat kegiatan sosial, Masjid Agung Kendal juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Masjid ini juga rutin mengadakan kegiatan bakti sosial seperti pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.

Masa Depan dan Pengembangan

Melihat perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang semakin meningkat, pengurus Masjid Agung Kendal terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas. Rencana ke depan termasuk pembangunan area parkir yang lebih luas untuk menampung kendaraan jamaah yang semakin banyak. Selain itu, fasilitas untuk pendidikan agama seperti perpustakaan dan ruang kelas juga akan di tingkatkan.

Penggunaan teknologi juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan masjid ini. Peningkatan teknologi audio-visual di harapkan dapat mendukung kegiatan-kegiatan di masjid. Seperti ceramah dan pengajian, agar dapat di sampaikan dengan lebih efektif dan menarik. Selain itu, rencana untuk menyediakan layanan live streaming bagi jamaah yang tidak dapat hadir secara fisik juga sedang di pertimbangkan.

kubah masjid

Masjid Agung Kendal bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat Kendal. Dengan sejarah yang panjang, arsitektur yang mengagumkan, dan peran yang sangat penting dalam masyarakat, masjid ini menjadi salah satu ikon penting yang mencerminkan identitas dan kebanggaan masyarakat Kendal.

Pengembangan dan perbaikan yang terus di lakukan menunjukkan komitmen pengurus masjid untuk menjaga dan meningkatkan fungsi masjid sebagai pusat spiritual dan sosial. Dengan demikian, Masjid Agung Kendal di harapkan dapat terus menjadi tempat yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kendal, baik dari segi keagamaan, sosial, maupun budaya.

Masjid Tua Wapauwe

masjid tua wapauwe

 Masjid Wapauwe, yang terletak di Desa Kaitetu, Maluku Tengah, merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Dibangun pada tahun 1414 Masehi, masjid ini memiliki sejarah yang kaya dan arsitektur yang unik yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Maluku.

Sejarah

masjid tua wapauwe

Masjid Wapauwe di dirikan pada masa kerajaan Islam pertama di Maluku, yang di pimpin oleh Sultan Alauddin Syah. Nama “Wapauwe” sendiri berasal dari kata “Wapa,” yang berarti “tempat” dalam bahasa lokal, dan “Uwe,” yang berarti “berkumpul.” Sejak awal pendiriannya, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan masyarakat setempat.

Keunikan Masjid Wapauwe terletak pada konstruksi bangunannya yang tanpa menggunakan paku, melainkan dengan sistem pasak dan ikatan kayu. Ini menunjukkan keterampilan dan teknologi tradisional yang di miliki masyarakat Maluku pada masa itu. Masjid ini awalnya terletak di Desa Wawane dan kemudian dipindahkan ke Kaitetu pada tahun 1614. Proses pemindahan masjid ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat, sebuah bukti kuatnya solidaritas dan semangat kebersamaan mereka.

Arsitektur

masjid tua wapauwe

Arsitektur Masjid Wapauwe mencerminkan pengaruh budaya lokal yang kental. Masjid ini di bangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan bambu, dengan atap yang berbentuk limas bertingkat yang di tutup dengan ijuk. Bagian dalam masjid di hiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan kaligrafi Arab yang menggambarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Ukiran-ukiran di dinding masjid menunjukkan motif-motif flora dan fauna yang khas Maluku, yang menjadi simbol keseimbangan antara manusia dan alam. Mihrab masjid, tempat imam memimpin shalat, di buat dengan sangat sederhana namun tetap mencerminkan keagungan tempat ibadah ini. Selain itu, Masjid Wapauwe juga memiliki sebuah mimbar kayu yang di gunakan oleh khatib saat menyampaikan khotbah Jumat.

Makna Penting

masjid

Masjid Wapauwe memiliki makna penting dalam sejarah Islam di Indonesia, terutama di kawasan timur Indonesia. Masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Maluku dan menjadi pusat penyebaran ajaran Islam di kawasan tersebut. Sebagai salah satu masjid tertua, Masjid Wapauwe juga menjadi simbol dari keberlangsungan tradisi Islam yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat Maluku.

Selain itu, Masjid Wapauwe juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik banyak pengunjung, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Para wisatawan datang untuk melihat langsung keunikan arsitektur masjid serta merasakan aura spiritual yang kuat di tempat ini. Kehadiran masjid ini juga mendorong pelestarian budaya dan tradisi lokal yang terus di pertahankan oleh masyarakat setempat.

Pelestarian dan Perawatan

masjid tua wapauwe

Mengingat nilai sejarah dan budaya yang tinggi, pelestarian Masjid Wapauwe menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah setempat bersama masyarakat dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk merawat dan mempertahankan keaslian masjid ini. Salah satu upaya yang di lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan-kegiatan kebudayaan dan keagamaan yang melibatkan generasi muda, sehingga mereka dapat mengenal dan menghargai warisan nenek moyang mereka.

Perawatan masjid juga melibatkan ahli konservasi yang berusaha menjaga keaslian material dan struktur bangunan. Mengingat usia masjid yang sudah lebih dari 600 tahun, perawatan yang cermat dan berkelanjutan sangat di perlukan untuk memastikan masjid ini tetap berdiri kokoh dan bisa di nikmati oleh generasi-generasi mendatang.

Masjid Wapauwe bukan hanya sekedar bangunan tua, tetapi sebuah monumen yang merefleksikan sejarah panjang dan kekayaan budaya Islam di Maluku. Keberadaan masjid ini memberikan gambaran tentang bagaimana Islam masuk dan berkembang di Indonesia bagian timur, serta bagaimana masyarakat lokal mampu mengintegrasikan ajaran Islam dengan tradisi dan kearifan lokal mereka. Sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, Masjid Wapauwe terus menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan, tidak hanya bagi masyarakat Maluku, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Keunikan Masjid Syeikh Zayed Solo

masjid solo

Masjid Syeikh Zayed terletak di Surakarta, Jawa Tengah yang di resmikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada tanggal 14 November 2022. 

Ada beberapa fakta menarik tentang Masjid Syeikh Zayed yaitu :

masjid solo

1. Masjid ini merupakan hibah dari Presiden Uni Emirat Arab kepada Presiden Indonesia

Di bangun di atas tanah sekitar 3 hektar dan di perkirakan dana yang di butuhkan untuk pembangunan masjid ini sekitar 300 milliar. Masjid ini di bangun selama 1 tahun 8 bulan di bekas Depo Pertamina. Masjid ini juga sebagai tanda hubungan persahabatan antara Indonesia dan UEA.

2. Desain Masjid mirip dengan dengan Syeikh Zayed Grand Mosque

Bentuk desain Masjid Syeikh Zayed Solo ini mirip dengan Syekh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan dinding berwarna putih dan tiang serta pintu masuk masjid berwarna emas yang yang memberikan kesan mewah nan megah pada masjid tersebut. Kubah masjid ini bergaya khas maroko dan ottoman dengan di hiasi batu pualam putih. Lantai masjid terbuat dari marmer yang di impor dari Italia, marmer ini juga di kirim secara bertahap. Dinding dan lantai di hiasi dengan motif batik yang memberikan unsur lokal di masjid tersebut.

3. Fasilitas yang lengkap di Masjid Syeikh Zayed Solo

masjid solo

Jemaah ataupun pengunjung yang ingin masuk masjid ini bisa meletakkan sandal dan Sepatu di rak dan loker yang telah disediakan. Jika rak dan loker telah penuh, pengunjung bisa memakai jasa penjualan plastik di sekitar kompleks masjid tersebut. Di sana terdapat perpustakaan, tempat wudhu & toilet, lift (khusus disabilitas atau tamu negara), taman, dan ruang VIP. 

4. Salah satu masjid tercantik di Indoensia

Bangunan Masjid Syeikh Zayed Solo dapat menampung sekitar 12.000 jemaah, sementara Syeikh Zayed Grand Mosque bisa menampung hingga 40.000 jemaah dan memakan waktu pembangunan selama 12 tahun dengan dana sebesar 8 triliun. Masjid ini mempunyai pencahayaan yang baik di malam hari dengan menekankan keindahan arsitektur dan bentuk bangunan. Masjid ini di kelilingi oleh taman yang mempunyai air mancur, bunga, dan pohon yang asri.

Itulah beberapa fakta yang menarik yang telah disebutkan tadi, sebaik – baiknya umat muslim beribadah di masjid lebih baik daripada di rumah terutama untuk kaum laki – laki.

Main Hole atau Double Frame, Produk Mustaka

AIR GRILL

AIR GRILL

Air Grill Main hole atau double frame adalah jenis angin-angin yang biasanya memiliki ukuran besar. PT Mustaka Multi Tehnik memproduksi main hole dengan kualitas tinggi yang di rancang khusus untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi udara yang optimal serta memberikan akses mudah bagi petugas maintenance melakukan perawatan maupun service. Kenapa main hole mempunyai double frame di mana grille sebagai media di ffuser dan juga sebagai pintu akses ke dalam plafond, main hole juga tahan terhadap berbagai cuaca serta anti rayap.

Fungsi dan Keunggulan Main Hole atau Double Frame

air grill

  1. Saluran Sirkulasi Utama : Main hole berfungsi sebagai saluran sirkulasi utama di dalam bangunan. Ukurannya yang besar memungkinkan aliran udara yang lebih efisien dan merata ke seluruh ruangan.
  2. Akses untuk Maintenance : Selain sebagai diffuser, main hole juga berfungsi sebagai pintu akses untuk petugas maintenance. Desain double frame memungkinkan grille difungsikan ganda sebagai media diffuser sekaligus pintu masuk ke dalam plafon. Hal ini memudahkan petugas dalam melakukan perawatan dan servis sistem sirkulasi udara.
  3. Tahan Terhadap Berbagai Cuaca : Produk dari PT Mustaka Multi Tehnik ini di rancang agar tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Bahan yang di gunakan mampu bertahan dalam suhu ekstrim dan lingkungan yang lembab, memastikan durability dan longevity produk.
  4. Anti Rayap : Salah satu keunggulan utama main hole adalah ketahanannya terhadap rayap. Hal ini sangat penting terutama untuk instalasi di daerah yang rentan terhadap serangan hama.
Aplikasi Main Hole atau Double Frame

air grill

Air Grill Main hole sering di gunakan berbagai jenis bangunan seperti:

  • Gedung perkantoran
  • Pabrik
  • Hotel
  • Rumah sakit
  • Pusat perbelanjaan

Penggunaannya sangat luas. Karena fungsinya yang multifungsi dan kelebihannya dalam mendukung sistem sirkulasi udara yang sehat serta kemudahan akses maintenance.

air grille

Produk main hole atau double frame dari PT Mustaka Multi Tehnik menawarkan solusi efisien dan praktis untuk kebutuhan sirkulasi udara dan maintenance bangunan. Dengan fitur-fitur unggul seperti tahan cuaca dan anti rayap, produk ini memberikan nilai tambahan bagi setiap proyek konstruksi dan pemeliharaan bangunan.

Kisah Masjid yang Sangat Inspiratif | Masjid Al Mumtadz

kubah masjid al mumtadz

kubah masjid al mumtadz

Masjid Al Mumtadz salah satu masjid yang inspiratif bagi kita semua
Dikutip dari Instagram @ridwankamil

Dear Eril,

Saatnya kamu pulang ke negeri yang menguntai jutaan doa.
Ke negeri para Wali yang salah satunya adalah leluhurmu.

Dear Eril,

Sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa.
Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah.
Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan yang hijau permai.

Dear Eril,

Rumah akhirmu berada di sebelah masjid.
Masjid yang bertempat di kampung ibumu.
Masjid yang di desain dan sedang dibangun ayahmu.
Dan yang terpenting, Masjid ini dinamai seperti namamu.

Masjid Al Mumtadz.

kubah masjid al mumtadz

Yang artinya “terbaik”.
“Terbaik” adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini.
Tidak sia-sia kami pilihkan nama penuh doa itu untukmu.

Eril, today is Saturday.
It is a good day to go home.

Masjid Al Mumtadz sebuah bangunan masjid yang berlokasi Kampung Geger Beas Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Nama Masjid Al Mumtadz di ambil nama anak sulung Ridwan Kamil yaitu Emmeril Kahn Mumtadz.

Masjid Al Mumtadz bukan hanya sebuah bangunan masjid, tetapi juga sebuah simbol dari cinta seorang ayah kepada anaknya, dan juga sebuah warisan yang akan terus di kenang oleh generasi-generasi yang akan datang.

Ridwan Kamil, seorang yang terkenal sebagai seorang arsitek dan politisi, menciptakan lebih dari sekadar sebuah masjid. Merancang sebuah masjid yang akan di bangun bersebelahan dengan makam putra sulung (Eril). Ia menciptakan warisan untuk putranya, Almarhum Eril, yang terpatri dalam batu dan semen, serta dalam setiap doa yang terucap di dalamnya.

Setiap jengkal bangunan masjid ini tidak hanya mencerminkan keindahan arsitektur, tetapi juga jejak cinta seorang ayah yang tak terukur.

Desain Masjid Al Mumtadz juga memiliki desain arsitektur yang unik. Masjid ini di kelilingi dengan pilar yang berbentuk silinder. Keseluruhan pilar tersebut tertancap menjulang ke arah atas yang menyerupai bambu runcing.

Selain itu, terdapat kubah yang berjejer rapi berjumlah 3 kubah di kawasan masjid. Di mana salah satu kubah tersebut di bagian tengahnya terlihat lebih besar jika di bandingkan dengan dua kubah lainnya.

Melalui Masjid Al Mumtadz, Ridwan Kamil juga memberikan inspirasi kepada banyak orang tentang pentingnya membangun sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki cinta kasih dalam keluarga, dan pentingnya berkontribusi dalam membangun masyarakat. Masjid Al Mumtadz menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat baik dan memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Unik! Masjid di UEA Punya Kubah Bola Raksasa

kubah masjid bola

kubah masjid bolaSebuah masjid di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) memiliki arsitektur unik. Jika kubah masjid pada umumnya berbentuk setengah lingkaran, masjid ini justru memiliki kubah satu lingkaran penuh alias berbentuk bola kaca besar.

Melansir Khaleej Times, Rabu (10/1/2024), masjid dengan kubah bola kaca mencolok ini terletak di pintu masuk Al Dhaid di Sharjah. Meski masih dalam tahap pembangunan, tapi sebagian besar proyek telah selesai.

Arsitektur masjid ini bergaya kontemporer. Menara masjid dirancang dengan bentuk spiral yang khas, memberikan kesan tinggi menjulang. Di dekat menara terdapat struktur kaca berbentuk bola yang sekaligus menjadi bagian kubah dari masjid.

Bagian dalam bola kaca ini merupakan sebuah ruangan yang di gunakan untuk salat. Menurut gambar yang di bagikan Khaleej Times, ruangan terlihat luas dan terang dengan pantulan motif geometris bola kaca pada dinding dan lantai.

kubah masjid bola

Ruangan tempat salat yang berada di dalam kubah masjid berbentuk bola kaca. 

Baca Juga : Kubah Masjid Enamel

Terdapat nuansa arsitektur Islam di pintu masuk masjid berupa tulisan ayat kursi. Ayat kursi adalah firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 255. Berikut bunyinya,

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak di landa oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

7 Masjid Tertua di Amerika yang Masih Kokoh Sampai Sekarang

masjid di maerika

Masjid di Amerika – Belum ada catatan yang jelas kapan orang muslim masuk ke Amerika untuk pertama kalinya. Namun, sejarawan percaya kehadiran mereka berasal dari wilayah Senegambia di Afrika pada awal abad ke-14. Ada juga klaim bahwa Christopher Columbus menggunakan buku seorang muslim Portugis untuk melakukan perjalanan ke Dunia Baru pada abad ke-12.

masjid di maerika

Hal lain yang menjelaskan itu ialah bahwa gelombang pertama Muslim di Amerika adalah budak Afrika yang 10 hingga 15 persenya adalah Muslim. Para budak Muslim ini diyakini harus mempraktikkan agama mereka secara rahasia. Masjid paling awal di AS didirikan oleh umat Islam, sebagian besar dari Suriah dan Libanon, yang berimigrasi ke Amerika antara 1878 hingga 1924.

Banyak masjid ini telah digunakan secara terus menerus dan masih berdiri kuat bahkan ketika Islamofobia meningkat di Barat, khususnya di Amerika Serikat. Untuk itu, berikut tujuh masjid tertua di Amerika Serikat yang bisa Anda baca.

1. Masjid Al-Sadiq, 1921/1922

masjid di amerika

Masjid Al-Sadiq di Chicago diyakini sebagai masjid tertua di Amerika Serikat. Masjid ini dijalankan oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah, yang merupakan komunitas Muslim tertua di Amerika.

Salah satu misionaris Muslim pertama yang dikirim ke Amerika Serikat adalah Mufti Muhammad Sadiq, yang mendirikan markas besar gerakan nasional dan Masjid pertama di negara itu yang dikenal sebagai Masjid Al-Sadiq sekitar awal tahun 1920.

Masjid Al-Sadiq masih beroperasi oleh Komunitas Muslim Ahmadiyah hari ini. Imam Azam Akram saat ini melayani sebagai Misionaris dan Imam masjid.

2. Masjid Induk Amerika, 1934

sejarah masjid

Masjid Induk Amerika adalah bangunan pertama yang dirancang dan dibangun untuk menjadi masjid. Masjid ini awalnya disebut Kuil Muslim dan selesai pada 15 Februari 1934 di Cedar Rapids, Iowa.

Meskipun Masjid Induk Amerika masih beroperasi hari ini, ia dilanda banjir besar pada tahun 2008. Ruang bawah tanah masjid banjir dan sayangnya, Al-Qur’an serta permadani tertua komunitas hancur.

Mereka telah dibawa ke A.S. oleh nenek moyang komunitas Muslim Cedar Rapids dan berasal dari Kekaisaran Ottoman (Suriah modern dan Libanon). Untungnya lantai utama Masjid Induk tidak tersentuh dan bangunan masih berdiri.

3. Kelompok Muslim Amerika Dearborn, 1938

masjid di amerika

Masjid Kelompok Muslim Amerika Dearborn, Michigan didirikan pada tahun 1938. Ini adalah masjid tertua di negara bagian Michigan.

Awalnya, masjid ini bermula di sebuah rumah kecil tetapi komunitas Muslim di daerah tersebut telah tumbuh. Selama bertahun-tahun, masjid telah mengalami beberapa ekspansi dan saat ini berada di sebuah bangunan besar yang menempati 48.000 kaki persegi.

Pada awal 1980-an, masjid mulai mengirimkan doa melalui pengeras suara menandakan seberapa besar komunitas telah tumbuh dan itu adalah masjid pertama di Amerika Serikat yang melakukannya. Menurut situs American Moslem Society, saat ini ada rencana untuk meningkatkan masjid lagi.

4. Masjid Fazl Amerika, 1950

masjid

Masjid Fazl Amerika berada di Washington, DC. Didirikan sebagai markas untuk Komunitas Muslim Ahmadiyah Amerika pada tahun 1950.

Bangunan awalnya dibangun pada awal abad ke-20, dipilih oleh Khalil Nasir, pemimpin nasional Gerakan Ahmadiyah dalam Islam di waktu.

Masjid Fazl Amerika adalah markas Ahmadiyah sampai 1994 lalu ia pindah ke Masjid Bait ur-Rahman di Silver Spring, Maryland.

Masjid ini masih terbuka untuk layanan dan acara hari ini. Ada juga wisma bagi pengunjung di Masjid Fazl Amerika.

5. Islam California Selatan, 1952

masjid

Pusat Islam California Selatan di dirikan pada tahun 1952 oleh sekelompok kecil orang muslim. Menurut salah satu pendiri masjid, Abed Awad, kelompok itu menyewa sebuah bangunan kecil di Hollywood dan menyebut diri mereka sebagai Asosiasi Muslim Amerika di Los Angeles.

Sekitar tahun 1966, ketika komunitas tumbuh lebih besar, Dewan Direktur Islamic Center menyetujui peraturan, mengorganisasi perpustakaan Islam, memulai buletin, dan mengelola layanan konsultasi.

Mereka juga mengubah nama mereka menjadi Islamic Foundation of Southern California.

Yayasan memindahkan masjid ke lokasi saat ini pada tahun 1976 dan terus menjadi tuan rumah layanan reguler serta mengoperasikan New Horizon School (prasekolah).

6. Islam Washington, 1952

masjid amerika

Pusat Islam Washington di buka pada tahun 1952. Lalu dilakukan upacara dedikasi resmi pada tahun 1957.

Gagasan untuk Pusat Islam Washington di mulai pada tahun 1944 setelah Mr. M. Abu Al Hawa dan mantan Duta Besar Mesir, Mr. Mahmood Hassan Pasha, bercakap-cakap tentang membangun masjid di Washington, DC.

Setelah perbincangan itu, sekelompok diplomat dan muslim Amerika membentuk Yayasan Masjid Washington guna mengumpulkan dana untuk masjid.

Tanah itu di beli pada tahun 1946 dan batu penjuru diletakkan pada tahun 1949. Pusat Islam Washington di rancang oleh Mario Rossi, seorang arsitek Italia yang di kenal membangun masjid di Mesir.

Presiden AS Dwight D. Eisenhower menghadiri upacara penahbisan masjid dan berbicara tentang keindahan Islam dan kebebasan beragama di Amerika.

7. Komunitas Muslim Chicago, 1969

muslim community center

Pada tahun 1969, sekelompok Muslim dari berbagai latar belakang memutuskan untuk mendirikan Pusat Komunitas Muslim (MCC) di Chicago.

Pusat Komunitas Muslim bukanlah masjid pertama di Chicago atau AS, itu adalah salah satu organisasi induk dari banyak kelompok dan masjid muslim Amerika lainnya.

Pusat Komunitas Muslim telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir dan sekarang menjalankan dua masjid tambahan dan dua sekolah (pusat pendidikan).

MCC juga menawarkan banyak program berbeda untuk muslim dan nonmuslim di wilayah Chicagoland, termasuk penjangkauan, program penyaringan kesehatan, dan konseling.

Itulah 7 masjid tertua di Amerika, dengan membaca ini kita bisa tau sejarah perkembangan islam di Ameika yang belum kita ketahui sebelumnya.