Masjid Agung Djenne

Masjid Agung Djenne

Masjid Agung Djenne adalah salah satu bangunan paling ikonik di dunia, terkenal sebagai masjid terbesar di dunia yang di bangun dari tanah liat. Terletak di kota Djenne, Mali, masjid ini merupakan contoh luar biasa dari arsitektur Sahel dan menjadi pusat spiritual dan budaya bagi masyarakat lokal. Masjid ini tidak hanya penting dari segi keagamaan, tetapi juga sebagai simbol sejarah dan identitas budaya di Afrika Barat.

Sejarah

Kota Djenne memiliki sejarah panjang sebagai salah satu pusat perdagangan dan budaya di Afrika Barat. Sebelum kedatangan Islam, Djenne sudah menjadi kota yang penting di wilayah tersebut, dengan penduduk yang terlibat dalam perdagangan emas, garam, dan barang-barang lainnya. Islam di perkenalkan ke wilayah ini pada abad ke-13, dan dengan cepat menjadi agama dominan di Djenne.

Masjid pertama di Djenne di yakini di bangun pada tahun 1200-an oleh Sultan Koi Konboro, seorang penguasa lokal yang masuk Islam dan memutuskan untuk membangun masjid besar di pusat kota sebagai simbol pengabdiannya kepada agama baru ini. Namun, masjid yang kita lihat hari ini tidak sepenuhnya sama dengan yang di bangun oleh Koi Konboro. Masjid Agung Djenne yang sekarang adalah hasil dari beberapa kali rekonstruksi, dengan rekonstruksi terbesar di lakukan pada tahun 1907.

Rekonstruksi dan Perubahan

Masjid Agung Djenne

Pada akhir abad ke-19, Masjid Agung Djenne mengalami kemunduran dan hampir runtuh. Pemerintah kolonial Prancis, yang pada saat itu menguasai Mali, memutuskan untuk membangun kembali masjid ini pada tahun 1907. Rekonstruksi ini di lakukan oleh arsitek lokal yang menggunakan teknik tradisional, dengan mempertahankan gaya dan bahan aslinya.

Pembangunan kembali ini melibatkan seluruh komunitas Djenne, yang bekerja bersama-sama untuk membangun masjid menggunakan metode tradisional. Proses rekonstruksi ini berlangsung selama beberapa tahun dan menghasilkan masjid yang kita kenal hari ini, yang di anggap sebagai simbol kekuatan dan ketahanan budaya lokal di tengah perubahan politik dan sosial.

Arsitektur

Masjid Agung Djenne adalah contoh luar biasa dari arsitektur Sahel, yang di kenal dengan penggunaan tanah liat sebagai bahan utama bangunan. Arsitektur masjid ini mencerminkan keahlian masyarakat lokal dalam menggunakan bahan-bahan alam yang tersedia di lingkungan mereka, serta kemampuan mereka untuk menciptakan struktur besar yang tahan lama dan fungsional.

Masjid Agung Djenne memiliki panjang sekitar 75 meter dan lebar 50 meter, menjadikannya sebagai salah satu bangunan tanah liat terbesar di dunia. Dinding-dinding masjid ini di bangun dari bata lumpur yang dikenal sebagai “ferey,” yang dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan jerami dan air, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

Salah satu ciri khas masjid ini adalah tiga menara besar yang menjulang di bagian depan bangunan. Menara-menara ini berbentuk persegi dengan puncak meruncing, dihiasi dengan potongan kayu yang menonjol dari dinding, yang disebut “toron.” Toron ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga digunakan sebagai penopang saat diperlukan perbaikan pada dinding.

Kubah-kubah kecil yang menghiasi atap masjid juga merupakan bagian integral dari desain arsitektur. Kubah-kubah ini membantu menjaga suhu di dalam masjid tetap sejuk, serta memberikan tampilan yang harmonis dan elegan.

Masjid Agung Djenne sangat sederhana namun mengesankan. Ruang shalat utama terdiri dari ruang besar yang mampu menampung ribuan jamaah. Ruang ini dipenuhi dengan tiang-tiang yang menopang atap, menciptakan rasa keteraturan dan ketenangan.

Lantai masjid ditutupi dengan tikar anyaman, dan tidak ada ornamen yang rumit atau dekorasi berlebihan di dalam masjid, sesuai dengan prinsip kesederhanaan dalam arsitektur Islam. Cahaya masuk ke dalam ruangan melalui jendela-jendela kecil yang ditempatkan tinggi di dinding, menciptakan suasana yang teduh dan penuh kontemplasi.

Penggunaan Bahan dan Teknologi Tradisional

Masjid Agung Djenne

Keunikan Masjid Agung Djenne tidak hanya terletak pada desainnya, tetapi juga pada teknik dan bahan yang digunakan dalam pembangunannya. Masyarakat Djenne menggunakan tanah liat sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang cocok untuk iklim Sahel yang panas dan kering.

Tanah liat yang di gunakan untuk membangun masjid di ambil dari dasar sungai dan di campur dengan jerami. Air untuk membuat bata lumpur yang kemudian di keringkan sinar matahari. Dinding-dinding masjid dibuat tebal untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk, sementara atapnya dirancang untuk menahan air hujan agar tidak merusak struktur bangunan.

Perawatan Tahunan

Salah satu aspek yang paling menarik dari Masjid Agung Djenne adalah perawatan tahunannya. Melibatkan seluruh komunitas dalam sebuah festival yang di sebut “Crepissage.” Setiap tahun, setelah musim hujan berakhir, penduduk Djenne berkumpul untuk melapisi ulang dinding masjid dengan plester tanah liat yang baru, memastikan bahwa bangunan tetap kokoh dan terlindungi dari kerusakan.

Festival ini adalah bagian penting dari kehidupan sosial dan budaya di Djenne, serta mencerminkan solidaritas komunitas dalam menjaga warisan mereka. Crepissage adalah momen yang penuh semangat, dengan musik, tarian, dan perayaan yang mengiringi pekerjaan kolektif ini. Ini adalah contoh nyata dari bagaimana tradisi dan arsitektur dapat bersatu dalam membentuk identitas komunitas.

Simbol Identitas Budaya dan Warisan Dunia

Selain perannya sebagai pusat keagamaan, Masjid Agung Djenne juga merupakan simbol identitas budaya bagi masyarakat Djenne. Bangunan ini mencerminkan keahlian dan kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk membangun struktur yang tahan lama dan fungsional.

Pada tahun 1988, Masjid Agung Djenne diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan kota tua Djenne. Pengakuan ini menggarisbawahi pentingnya masjid ini sebagai warisan budaya yang perlu di lestarikan untuk generasi mendatang. Statusnya sebagai Situs Warisan Dunia juga telah membantu meningkatkan kesadaran global akan pentingnya melestarikan arsitektur dan tradisi unik dari wilayah ini.

Perubahan Iklim dan Lingkungan

Masjid Agung Djenne

Salah satu ancaman terbesar terhadap Masjid Agung Djenne adalah perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan dan peningkatan suhu di wilayah Sahel telah mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitar Djenne. Musim hujan yang lebih singkat dan intens dapat menyebabkan erosi tanah, yang berdampak pada kestabilan fondasi masjid.

Selain itu, kekeringan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi ketersediaan bahan baku. Seperti tanah liat dan jerami, yang di gunakan untuk pemeliharaan masjid. Untuk mengatasi tantangan ini, masyarakat Djenne perlu mengembangkan strategi adaptasi. Memperhitungkan perubahan iklim, termasuk teknik baru dalam pengelolaan sumber daya alam.

Pelestarian Berkelanjutan

Pelestarian berkelanjutan dari Masjid Agung Djenne memerlukan pendekatan yang komprehensif dan inklusif. Ini mencakup tidak hanya pemeliharaan fisik bangunan, tetapi juga pelestarian teknik tradisional dan pengetahuan budaya yang terkait dengan masjid.

Program pelatihan untuk generasi muda dalam teknik konstruksi tanah liat dan pengelolaan warisan budaya. Dapat membantu memastikan bahwa pengetahuan ini tidak hilang. Selain itu, kerjasama dengan organisasi internasional, seperti UNESCO, dapat membantu menyediakan sumber daya dan keahlian yang di perlukan untuk mendukung upaya pelestarian.

Mengapa Kubah Berbentuk Bulat ?

kubah masjid

Ketika kita melihat sebuah masjid megah, seringkali yang menarik perhatian pertama kali adalah kubahnya. Dengan bentuknya yang melengkung dan menjulang, seolah-olah menghubungkan bumi dengan langit. Di banyak kebudayaan, kubah tidak hanya menjadi bagian penting dari arsitektur, tetapi juga simbol spiritualitas, kekuatan, dan kemuliaan. Tapi, apakah pernah terlintas di benak kita mengapa kubah hampir selalu berbentuk bulat?.

Sejarah Kubah

Jejak awal dapat ditelusuri kembali ke zaman prasejarah, ketika manusia pertama kali menemukan bentuk melengkung dalam gua-gua alami. Bentuk melengkung ini memberikan perlindungan dari cuaca dan ancaman luar, menciptakan ruang aman bagi manusia purba. Bangsa Sumeria di Mesopotamia mungkin adalah yang pertama kali menggunakan kubah buatan dalam bangunan mereka, menggunakan batu bata lumpur untuk membangun struktur sederhana.

Masjid Baitul Izzah

Ketika peradaban berkembang, begitu juga teknik konstruksi kubah. Bangsa Romawi membawa teknik ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan inovasi mereka, seperti penggunaan beton. Pantheon di Roma, yang dibangun pada abad ke-2 M, adalah salah satu contoh paling awal dari kubah besar yang dibangun tanpa penopang internal. Kubah Pantheon, dengan oculusnya yang terbuka, masih berdiri kokoh hingga hari ini, membuktikan kehebatan teknik Romawi.

Penggunaan dalam Arsitektur Islam

Dengan munculnya Islam pada abad ke-7, kubah mendapatkan dimensi baru sebagai simbol keagamaan. Arsitektur Islam menggunakannya untuk menghiasi masjid, memperkuat kesan keagungan dan kehadiran Ilahi. Masjid Kubah Batu (Dome of the Rock) di Yerusalem adalah salah satu contoh paling awal dari kubah dalam arsitektur Islam, yang dibangun pada akhir abad ke-7. Kubah emasnya yang mengkilap seolah memanggil umat untuk memandang ke arah surga, melambangkan hubungan antara bumi dan langit, antara manusia dan Tuhan.

Masjid Mustaka

Menjadi simbol kebesaran dalam arsitektur istana dan bangunan publik di dunia Islam, dari Alhambra di Spanyol hingga Taj Mahal di India. Di berbagai belahan dunia Islam, berkembang dalam berbagai bentuk dan gaya, mencerminkan keragaman budaya dan seni.

Fungsi dan Manfaat Kubah Berbentuk Bulat :
Distribusi Beban yang Efisien

Dalam dunia arsitektur, kekuatan seringkali berasal dari kesederhanaan. Bulat adalah contoh sempurna dari prinsip ini. Secara teknis, bentuk bulat memungkinkan distribusi beban yang merata ke seluruh bagian struktur. Ketika beban, seperti berat material atau tekanan dari luar, didistribusikan secara merata, risiko runtuhnya bangunan menjadi lebih kecil.

Teknik distribusi beban ini memungkinkan arsitek kuno untuk membangun bangunan besar dan luas tanpa perlu menggunakan banyak pilar atau penopang tambahan. Inilah yang membuatnya ideal untuk digunakan dalam bangunan yang membutuhkan ruang besar dan terbuka, seperti katedral, masjid, atau basilika.

Kemampuan Menahan Tekanan Eksternal

kubah masjid

Bentuk bulat juga memberikan keuntungan besar dalam menahan tekanan eksternal. Dalam menghadapi angin kencang atau gempa bumi, struktur berbentuk kubah memiliki ketahanan yang lebih baik di bandingkan bentuk persegi atau datar. Tekanan dari angin, misalnya, akan mengalir di sepanjang permukaan tanpa memberikan tekanan langsung pada satu titik tertentu. Hal ini mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh angin.

Dalam konteks gempa bumi, juga memiliki keunggulan karena distribusi beban yang merata dan bentuknya yang aerodinamis, yang meminimalkan titik lemah dalam struktur bangunan. Ini menjelaskan mengapa banyak bangunan bersejarah yang masih berdiri tegak setelah berabad-abad, meskipun menghadapi berbagai bencana alam.

Teknik Konstruksi Kubah :
Material yang Digunakan

artikel mustaka tips mencari spesialis kubah masjid

Material yang di gunakan untuk membangunnya telah berevolusi seiring dengan kemajuan teknologi dan ketersediaan sumber daya. Pada awalnya, batu bata dan batu alam adalah material utama. Bangsa Romawi memperkenalkan penggunaan beton, yang memungkinkan mereka untuk menciptakannya dengan diameter lebih besar dan lebih kuat.

Seiring berjalannya waktu, material seperti baja dan kaca mulai di gunakan dalam konstruksi kubah. Ini memungkinkan desain yang lebih modern dan inovatif, seperti kubah kaca di Reichstag di Berlin atau kubah baja di US Capitol di Washington, D.C.

Teknik dan Teknologi Konstruksi

Pembangunan kubah memerlukan keterampilan dan pengetahuan teknik yang mendalam. Pada zaman dahulu, cetakan kayu di gunakan sebagai penopang sementara selama pembangunan. Teknik ini sangat menantang dan memerlukan ketelitian yang luar biasa.

kubah masjid

Di era modern, teknologi digital telah merevolusinya. Desain menggunakan komputer memungkinkan arsitek untuk merancang dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, teknologi seperti pencetakan 3D dan material komposit modern memungkinkan pembangunan yang lebih cepat, efisien, dan dengan bentuk yang lebih kompleks.

Variasi Bentuk Kubah :
Setengah Bola dan Bersusun

Meskipun setengah bola adalah bentuk yang paling umum, ada banyak variasi desain yang telah di kembangkan selama berabad-abad. Kubah bersusun atau “onion dome”, yang sering di temukan di Rusia dan Asia Tengah, memberikan karakter yang lebih dinamis dan estetis pada bangunan. Bentuk ini juga meningkatkan fungsi insulasi bangunan, membantu menjaga suhu di dalam ruangan.

Kubah Ogival dan Geodesik

mengapa kubah

Ogival, yang memiliki bentuk lebih lonjong atau runcing, populer dalam arsitektur Gothic. Bentuk ini memungkinkan bangunan untuk mencapai ketinggian yang lebih besar dan memberikan kesan lebih anggun. Sementara itu, geodesik, yang di perkenalkan oleh arsitek Buckminster Fuller, menawarkan kekuatan struktural yang luar biasa dengan menggunakan material yang lebih sedikit. Kubah ini sering di gunakan dalam bangunan eksperimental dan struktur modern, seperti biosfer atau pusat penelitian.

Atap Masjid As-Salam di Cirebon Ambruk

berita kubah

Berita Kubah – Masjid As-Salam di Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon tiba-tiba roboh, mengejutkan para jamaah dan warga sekitar. Ketua DMK Masjid As-Salam. Cecep Suhardiman, menjelaskan bahwa sebelum kejadian, ada tanda-tanda berupa serpihan debu yang jatuh dari bagian atas bangunan.

Kronologi

Pada Minggu (1/9/2024). Cecep menceritakan bahwa saat jamaah Masjid As-Salam melaksanakan salat Magrib. Sudah ada tanda-tanda berupa debu tembok dan abu yang jatuh dari lantai dua. Pada saat itu, sekitar dua puluh jemaah, yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, dan orang dewasa, sedang melaksanakan salat Magrib. Setelah melihat debu tembok yang berjatuhan semakin banyak, imam segera meringkas zikir, dan para jemaah langsung keluar dari masjid.

berita kubah

 

Meski nyaris tertimpa atap masjid, tidak ada korban jiwa dalam insiden robohnya Masjid As-Salam. Tidak sampai satu menit setelah mereka keluar, masjid langsung roboh. Kejadiannya sangat cepat, sekitar pukul 18:15 WIB. Cecep menjelaskan bahwa penyebab robohnya atap Masjid As-Salam. Karena hembusan angin yang kencang, di tambah beban berat di bagian atap masjid. Ia juga menambahkan bahwa jumlah jamaah masjid, terutama pada hari Jumat, bisa mencapai 300 orang, sehingga meminta dukungan dari pemerintah kota.

berita kubah

Pihak terkait telah berkoordinasi dengan Pj Wali Kota Cirebon mengenai robohnya masjid, yang telah di respons dengan baik. Pada Minggu lalu, pihak dari Kabag Kesra telah melakukan peninjauan. Selain itu, pihak terkait juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di sekitar RW 19, luar RW 19, serta para donatur yang telah berinfaq dan bersedekah. Banyak bantuan telah di terima, dan ajakan untuk berinfaq dan bersedekah telah di sebarkan. Dukungan dari Pj Wali Kota, At-Taqwa Center, Dewan Masjid Kota Cirebon, serta masyarakat sangat di apresiasi dalam upaya pembangunan kembali masjid tersebut. Dikarenakan masjid belum dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, ia menghimbau kepada warga untuk sementara waktu agar beribadah ke masjid atau musholla terdekat.

Sumber berita : Cerita Detik-detik Ambruknya Masjid As-Salam Cirebon & Angin Kencang Robohkan Kubah Masjid As Salam Larangan Kota Cirebon – Kabar Cirebon (pikiran-rakyat.com)

Project Masjid Agung Kendal, Ikon Spiritual dan Arsitektur Kabupaten Kendal

kubah-mustaka

Masjid Agung Kendal adalah salah satu landmark penting di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Berdiri megah di pusat kota, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Kendal. Dengan sejarah yang panjang dan arsitektur yang mengagumkan, Masjid Agung Kendal telah menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat kendal.

masjid agung

Sejarah

Masjid Agung Kendal di dirikan pada tahun 1917, menjadikannya salah satu masjid tertua di Daerah ini. Pendirian masjid ini diprakarsai oleh Bupati Kendal 1917 yang memiliki visi untuk membangun sebuah tempat ibadah yang representatif dan mampu menampung jumlah jamaah yang besar. Seiring berjalannya waktu, masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, namun tetap mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budayanya.

Arsitektur dan Desain

Arsitektur Masjid Agung Kendal merupakan perpaduan antara gaya tradisional Jawa dan elemen-elemen modern. Ciri khas arsitektur Jawa terlihat pada atap limas bersusun atau “tumpang” yang melambangkan filosofi keislaman yang tinggi dan luhur. Atap tumpang ini terdiri dari tiga susunan yang masing-masing melambangkan iman, Islam, dan ihsan, tiga pilar utama dalam ajaran Islam.

Bagian depan masjid di hiasi dengan ukiran-ukiran kayu khas Jawa yang sangat indah dan rumit. Selain itu, masjid ini juga memiliki menara tinggi yang menjadi ciri khasnya. Menara ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat mengumandangkan azan, tetapi juga sebagai simbol kebesaran dan keagungan masjid.

Di dalam masjid, suasana yang sejuk dan nyaman tercipta berkat desain interior yang cermat. Ruang utama salat di rancang dengan sangat luas dan di lengkapi dengan ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang optimal. Selain itu, ornamen-ornamen islami dan kaligrafi Al-Quran menghiasi dinding-dinding masjid, menambah kekhusyukan dalam beribadah.

kubah-mustaka

Fungsi Sosial dan Keagamaan

Sebagai pusat keagamaan, Masjid Agung Kendal menyelenggarakan berbagai kegiatan ibadah seperti salat lima waktu, salat Jumat, dan salat tarawih selama bulan Ramadan. Kegiatan-kegiatan ini rutin dihadiri oleh banyak jamaah, baik dari dalam kota maupun dari daerah-daerah sekitar Kendal. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara besar seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha yang biasanya dihadiri oleh ribuan jamaah.

Tidak hanya itu, masjid ini juga berperan sebagai pusat pendidikan agama. Terdapat berbagai program pengajian rutin yang di selenggarakan untuk masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kelas-kelas tahfidz Quran juga diadakan untuk mendidik generasi muda agar lebih memahami dan menghafal Al-Quran. Dengan adanya program-program ini, Masjid Agung Kendal berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama masyarakat.

kubah

Peran dalam Masyarakat

Masjid Agung Kendal memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kendal. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini sering di gunakan untuk berbagai kegiatan sosial seperti pernikahan dan acara-acara kebudayaan lainnya. Dengan lokasinya yang strategis di pusat kota, masjid ini mudah di akses oleh semua lapisan masyarakat, menjadikannya titik sentral dalam kehidupan sehari-hari warga Kendal.

Sebagai pusat kegiatan sosial, Masjid Agung Kendal juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Masjid ini juga rutin mengadakan kegiatan bakti sosial seperti pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.

Masa Depan dan Pengembangan

Melihat perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang semakin meningkat, pengurus Masjid Agung Kendal terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan pengembangan fasilitas. Rencana ke depan termasuk pembangunan area parkir yang lebih luas untuk menampung kendaraan jamaah yang semakin banyak. Selain itu, fasilitas untuk pendidikan agama seperti perpustakaan dan ruang kelas juga akan di tingkatkan.

Penggunaan teknologi juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan masjid ini. Peningkatan teknologi audio-visual di harapkan dapat mendukung kegiatan-kegiatan di masjid. Seperti ceramah dan pengajian, agar dapat di sampaikan dengan lebih efektif dan menarik. Selain itu, rencana untuk menyediakan layanan live streaming bagi jamaah yang tidak dapat hadir secara fisik juga sedang di pertimbangkan.

kubah masjid

Masjid Agung Kendal bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial dan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat Kendal. Dengan sejarah yang panjang, arsitektur yang mengagumkan, dan peran yang sangat penting dalam masyarakat, masjid ini menjadi salah satu ikon penting yang mencerminkan identitas dan kebanggaan masyarakat Kendal.

Pengembangan dan perbaikan yang terus di lakukan menunjukkan komitmen pengurus masjid untuk menjaga dan meningkatkan fungsi masjid sebagai pusat spiritual dan sosial. Dengan demikian, Masjid Agung Kendal di harapkan dapat terus menjadi tempat yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kendal, baik dari segi keagamaan, sosial, maupun budaya.

Fungsi dan Manfaat Tangga Stainless pada Kubah Masjid

tangga stainless

Kubah masjid adalah salah satu elemen arsitektur yang sangat penting dan seringkali menjadi ciri khas dari sebuah masjid. Selain memberikan keindahan visual, kubah juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Dalam proses perawatan dan perbaikan kubah masjid, tangga menjadi alat yang sangat penting. Di antara berbagai jenis tangga yang tersedia, stainless steel menjadi pilihan yang unggul. Tangga stainless steel yang terbuat dari bahan stainless steel, yaitu jenis baja tahan karat yang di kenal karena ketahanannya terhadap korosi, kekuatan, dan penampilan yang elegan.

Fungsi Tangga Stainless pada Kubah Masjid

tangga stainless

  • Akses untuk Pemeliharaan dan Perbaikan

Tangga stainless memberikan akses yang aman dan efisien untuk pemeliharaan dan perbaikan kubah. Kubah masjid yang berada di ketinggian memerlukan akses yang mudah untuk membersihkan debu, memperbaiki retakan, atau memasang ornamen tambahan. Dengan tangga stainless, petugas pemeliharaan dapat mencapai bagian tertinggi dari kubah dengan mudah dan aman.

  • Instalasi Sistem Pencahayaan dan Ventilasi

Kubah masjid sering di lengkapi dengan sistem pencahayaan dan ventilasi yang memerlukan instalasi dan pemeliharaan rutin. Tangga memungkinkan teknisi untuk memasang lampu, kipas, atau ventilator dengan akses yang mudah dan stabil. Keberadaan tangga ini memastikan bahwa sistem pencahayaan dan ventilasi dapat berfungsi dengan optimal.

  • Keamanan dalam Situasi Darurat

Dalam situasi darurat, seperti kebakaran atau bencana lainnya, tangga stainless dapat berfungsi sebagai jalur evakuasi yang aman. Material stainless steel yang kuat dan tahan panas membuatnya menjadi pilihan ideal untuk situasi darurat, memberikan rute yang aman bagi orang-orang untuk turun dari ketinggian kubah.

Manfaat Tangga Stainless pada Kubah Masjid

kubah-masjid

  • Ketahanan dan Daya Tahan

Salah satu manfaat utama dari tangga stainless adalah ketahanannya terhadap korosi dan karat. Kubah masjid yang terletak di luar ruangan sering terpapar oleh cuaca ekstrem seperti hujan, panas, dan kelembapan. Tangga stainless tidak hanya tahan terhadap elemen-elemen ini tetapi juga memiliki umur pakai yang panjang, sehingga mengurangi biaya perawatan dan penggantian.

  • Keamanan dan Stabilitas

Material stainless steel memberikan kekuatan struktural yang tinggi, sangat aman dan stabil untuk digunakan. Ini sangat penting mengingat tangga tersebut akan di gunakan untuk mencapai ketinggian yang cukup tinggi di kubah masjid. Stabilitas tangga mengurangi risiko kecelakaan dan cedera bagi pengguna.

perawatan kubah

  • Estetika dan Kebersihan

Selain fungsional, tangga stainless juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Penampilannya yang modern dan bersih dapat menyatu dengan desain arsitektur masjid. Selain itu, stainless steel sangat mudah di bersihkan dan di rawat. Menjadikannya pilihan yang higienis dan selalu tampak baru.

  • Ramah Lingkungan

Stainless steel adalah material yang dapat didaur ulang. Sehingga penggunaannya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan material lain. Penggunaan tangga mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi limbah material konstruksi.

tangga stainless

Penggunaan tangga ini pada kubah masjid memberikan berbagai keuntungan yang signifikan. Mulai dari kemudahan akses untuk pemeliharaan hingga peningkatan keamanan dan estetika. Ketahanannya terhadap korosi dan kemudahan dalam perawatan membuatnya menjadi investasi jangka panjang yang sangat berharga bagi masjid. Selain itu, aspek ramah lingkungan dari stainless steel juga memberikan nilai tambah yang tidak boleh diabaikan. Dengan segala manfaat tersebut, tangga ini adalah pilihan yang ideal untuk mendukung fungsi dan keindahan kubah masjid.

Keunikan Masjid Syeikh Zayed Solo

masjid solo

Masjid Syeikh Zayed terletak di Surakarta, Jawa Tengah yang di resmikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada tanggal 14 November 2022. 

Ada beberapa fakta menarik tentang Masjid Syeikh Zayed yaitu :

masjid solo

1. Masjid ini merupakan hibah dari Presiden Uni Emirat Arab kepada Presiden Indonesia

Di bangun di atas tanah sekitar 3 hektar dan di perkirakan dana yang di butuhkan untuk pembangunan masjid ini sekitar 300 milliar. Masjid ini di bangun selama 1 tahun 8 bulan di bekas Depo Pertamina. Masjid ini juga sebagai tanda hubungan persahabatan antara Indonesia dan UEA.

2. Desain Masjid mirip dengan dengan Syeikh Zayed Grand Mosque

Bentuk desain Masjid Syeikh Zayed Solo ini mirip dengan Syekh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan dinding berwarna putih dan tiang serta pintu masuk masjid berwarna emas yang yang memberikan kesan mewah nan megah pada masjid tersebut. Kubah masjid ini bergaya khas maroko dan ottoman dengan di hiasi batu pualam putih. Lantai masjid terbuat dari marmer yang di impor dari Italia, marmer ini juga di kirim secara bertahap. Dinding dan lantai di hiasi dengan motif batik yang memberikan unsur lokal di masjid tersebut.

3. Fasilitas yang lengkap di Masjid Syeikh Zayed Solo

masjid solo

Jemaah ataupun pengunjung yang ingin masuk masjid ini bisa meletakkan sandal dan Sepatu di rak dan loker yang telah disediakan. Jika rak dan loker telah penuh, pengunjung bisa memakai jasa penjualan plastik di sekitar kompleks masjid tersebut. Di sana terdapat perpustakaan, tempat wudhu & toilet, lift (khusus disabilitas atau tamu negara), taman, dan ruang VIP. 

4. Salah satu masjid tercantik di Indoensia

Bangunan Masjid Syeikh Zayed Solo dapat menampung sekitar 12.000 jemaah, sementara Syeikh Zayed Grand Mosque bisa menampung hingga 40.000 jemaah dan memakan waktu pembangunan selama 12 tahun dengan dana sebesar 8 triliun. Masjid ini mempunyai pencahayaan yang baik di malam hari dengan menekankan keindahan arsitektur dan bentuk bangunan. Masjid ini di kelilingi oleh taman yang mempunyai air mancur, bunga, dan pohon yang asri.

Itulah beberapa fakta yang menarik yang telah disebutkan tadi, sebaik – baiknya umat muslim beribadah di masjid lebih baik daripada di rumah terutama untuk kaum laki – laki.

Mengenal Kubah Panel Dekoratif

kubah-mustaka

kubah mustaka

PT Mustaka Multi Tehnik adalah produsen kubah masjid yang telah berpengalaman lebih dari 27 tahun dalam bidang konstruksi kubah. Salah satu produk mereka adalah kubah panel dekoratif, yang dikenal karena kualitas material dan teknik pembuatan yang canggih.

Kubah panel dekoratif PT Mustaka Multi Tehnik adalah solusi estetika dan fungsional yang di rancang khusus untuk memperindah masjid. Dengan gaya arsitektur yang elegan dan modern. Produk ini menggabungkan seni dan teknologi untuk menghasilkan kubah yang tidak hanya cantik di lihat, tetapi juga tahan lama dan mudah perawatannya.

kubah-mustaka

Kubah panel dekoratif PT Mustaka Multi Tehnik menggunakan bahan baku berkualitas dari Bahan Zincalume yang telah melalui pengujian laboratorium dan lapangan. Proses pelapisan menggunakan sistem powder coating Jotun, yang memberikan efisiensi tinggi, daya tahan, dan estetika yang menarik.

PT Mustaka Multi Tehnik juga menawarkan berbagai desain dan model kubah yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Mereka menggunakan simulasi digital untuk membuat pola dasar kubah, memastikan presisi dan kemudahan dalam proses pemasangan. Ini termasuk perancangan bentuk dan pola kubah dengan radius lekukan yang sesuai dengan spesifikasi proyek.

kubah masjid

Untuk memastikan kualitas dan ketahanan, PT Mustaka Multi Tehnik juga memberikan perhatian khusus pada detail seperti baut SDS/Roofing yang di pasang di sisi luar kubah, aliran air yang berasal dari korosi baut dapat mengotori kubah anda, untuk itu kami menghilangkan seluruh baut SDS/roofing yang terlihat dari luar secara minimal, kubah anda terlihat lebih bersih, rapi dan awet.

Keunggulan :
  • Keindahan Arsitektural : Kubah panel dekoratif memberikan sentuhan elegan pada bangunan, meningkatkan nilai estetika secara signifikan.
  • Durabilitas Tinggi : Material yang di gunakan tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, menjamin umur panjang produk.
  • Hemat Biaya : Dengan perawatan yang minim dan daya tahan yang tinggi, biaya pemeliharaan dapat di tekan.

kubah masjid

PT Mustaka Multi Tehnik menawarkan solusi kubah yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional dan tahan lama, menjadikannya pilihan yang tepat untuk berbagai proyek pembangunan masjid di Indonesia dan luar negeri.

Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi proyek, Anda dapat menghubungi tim kami melalui website www.mustakagroup.com atau nomor kontak yang tersedia : 0852 9031 5305 (Harimanto,ST.) atau 0852 2813 0950 (Priti) Marketing atau 0811 2757 355 (Yusthi Rahman) Technical Support. PT Mustaka Multi Tehnik siap membantu Anda mewujudkan visi arsitektural Anda dengan kubah panel dekoratif yang menawan.

Penambahan Daya Listrik PT Mustaka Multi Tehnik Produsen Kubah Masjid di Kota Pati

kubah mustaka

Pada hari rabu, 22 Mei 2024. PT Mustaka Multi Tehnik telah melakukan penambahan daya listrik untuk segala kebutuhan produksi di workshop serta kantor agar kinerja lebih maksimal tanpa ada gangguan.

kubah mustaka

Sebelumnya, daya listrik yang digunakan PT Mustaka Multi Tehnik adalah 21.000 KVA.

Namun, seiring dengan inovasi yang Mustaka lakukan. Kini jumlah peralatan elektronik yang semakin banyak serta mesin-mesin produksi kubah juga semakin luas, daya tersebut dirasa tidak mencukupi.

kubah mustaka

Daya listrik yang sudah tidak mencukupi, mengakibatkan seringnya mati lampu ketika jam kerja. Hal ini mebuat kinerja produksi tidak maksimal dan mengganggu pengerjaan laporan harian di bagian kantor juga.

Oleh sebab itu, PT Mustaka Multi Tehnik memberi penambahan daya listrik menjadi 41.000 KVA.

kubah mustaka

Penambahan daya listrik ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan tenaga listrik ke semua perangkat alat kerja, bekerja maksimal dan berjalan lancar. Terutama di bagian produksi kubah masjid dan powder coating.

kubah mustaka

Dalam proses penambahan daya listrik ini, ditangani oleh PT Harta Puttra Karya. Kontraktor yang bertanggung jawab penuh dalam pemasangan trafo penambah daya listrik dll. PLN sendiri tidak terjun langsung untuk proses ini, melainkan sekedar memberi izin atas pemakaian atribut PLN. (Danu)

kubah mustaka

PT Mustaka Multi Tehnik, merupakan kontraktor kubah masjid yang sudah berpengalaman 27 Tahun lebih. Dengan berbekal pengalaman sedemikian lamannya kini Mustaka menjadi perusahaan terbaik dengan kualitas produk yang tinggi. Untuk itu proses inovasi selalu kami lakukan untuk mewujudkan kualitas produk yang tinggi.

kubah mustaka

Sudah banyak produk kubah masjid Mustaka yang terpasang di seluruh Wilayah Indonesia. Terutama yang sedang selesai Mustaka kerjakan, yaitu project di Masjid Agung Kabupaten Kota Kendal.

Kisah Masjid yang Sangat Inspiratif | Masjid Al Mumtadz

kubah masjid al mumtadz

kubah masjid al mumtadz

Masjid Al Mumtadz salah satu masjid yang inspiratif bagi kita semua
Dikutip dari Instagram @ridwankamil

Dear Eril,

Saatnya kamu pulang ke negeri yang menguntai jutaan doa.
Ke negeri para Wali yang salah satunya adalah leluhurmu.

Dear Eril,

Sudah aku siapkan sebuah tempat yang istimewa.
Sudah aku desainkan sebuah rumah akhirmu yang indah.
Di sebelah sungai kecil, dengan pemandangan gunung dan pesawahan yang hijau permai.

Dear Eril,

Rumah akhirmu berada di sebelah masjid.
Masjid yang bertempat di kampung ibumu.
Masjid yang di desain dan sedang dibangun ayahmu.
Dan yang terpenting, Masjid ini dinamai seperti namamu.

Masjid Al Mumtadz.

kubah masjid al mumtadz

Yang artinya “terbaik”.
“Terbaik” adalah caramu menjalani hidup di dunia fana ini.
Tidak sia-sia kami pilihkan nama penuh doa itu untukmu.

Eril, today is Saturday.
It is a good day to go home.

Masjid Al Mumtadz sebuah bangunan masjid yang berlokasi Kampung Geger Beas Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Nama Masjid Al Mumtadz di ambil nama anak sulung Ridwan Kamil yaitu Emmeril Kahn Mumtadz.

Masjid Al Mumtadz bukan hanya sebuah bangunan masjid, tetapi juga sebuah simbol dari cinta seorang ayah kepada anaknya, dan juga sebuah warisan yang akan terus di kenang oleh generasi-generasi yang akan datang.

Ridwan Kamil, seorang yang terkenal sebagai seorang arsitek dan politisi, menciptakan lebih dari sekadar sebuah masjid. Merancang sebuah masjid yang akan di bangun bersebelahan dengan makam putra sulung (Eril). Ia menciptakan warisan untuk putranya, Almarhum Eril, yang terpatri dalam batu dan semen, serta dalam setiap doa yang terucap di dalamnya.

Setiap jengkal bangunan masjid ini tidak hanya mencerminkan keindahan arsitektur, tetapi juga jejak cinta seorang ayah yang tak terukur.

Desain Masjid Al Mumtadz juga memiliki desain arsitektur yang unik. Masjid ini di kelilingi dengan pilar yang berbentuk silinder. Keseluruhan pilar tersebut tertancap menjulang ke arah atas yang menyerupai bambu runcing.

Selain itu, terdapat kubah yang berjejer rapi berjumlah 3 kubah di kawasan masjid. Di mana salah satu kubah tersebut di bagian tengahnya terlihat lebih besar jika di bandingkan dengan dua kubah lainnya.

Melalui Masjid Al Mumtadz, Ridwan Kamil juga memberikan inspirasi kepada banyak orang tentang pentingnya membangun sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki cinta kasih dalam keluarga, dan pentingnya berkontribusi dalam membangun masyarakat. Masjid Al Mumtadz menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berbuat baik dan memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Unik! Masjid di UEA Punya Kubah Bola Raksasa

kubah masjid bola

kubah masjid bolaSebuah masjid di Sharjah, Uni Emirat Arab (UEA) memiliki arsitektur unik. Jika kubah masjid pada umumnya berbentuk setengah lingkaran, masjid ini justru memiliki kubah satu lingkaran penuh alias berbentuk bola kaca besar.

Melansir Khaleej Times, Rabu (10/1/2024), masjid dengan kubah bola kaca mencolok ini terletak di pintu masuk Al Dhaid di Sharjah. Meski masih dalam tahap pembangunan, tapi sebagian besar proyek telah selesai.

Arsitektur masjid ini bergaya kontemporer. Menara masjid dirancang dengan bentuk spiral yang khas, memberikan kesan tinggi menjulang. Di dekat menara terdapat struktur kaca berbentuk bola yang sekaligus menjadi bagian kubah dari masjid.

Bagian dalam bola kaca ini merupakan sebuah ruangan yang di gunakan untuk salat. Menurut gambar yang di bagikan Khaleej Times, ruangan terlihat luas dan terang dengan pantulan motif geometris bola kaca pada dinding dan lantai.

kubah masjid bola

Ruangan tempat salat yang berada di dalam kubah masjid berbentuk bola kaca. 

Baca Juga : Kubah Masjid Enamel

Terdapat nuansa arsitektur Islam di pintu masuk masjid berupa tulisan ayat kursi. Ayat kursi adalah firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 255. Berikut bunyinya,

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak di landa oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”