Masjid Quba merupakan salah satu rumah ibadah yang sejarahnya lekat dengan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab, masjid ini Rasulullah dan para sahabatnya sendiri yang membangunnya. Masjid Quba sendiri berada di tepi kota Madinah. Kala itu, Nabi Muhammad baru saja menyelesaikan perjalanan hijrahnya dari kota Mekkah dan langsung memerintahkan untuk membangun Masjid.
Nabi Muhammad singgah di Madinah selama empat hari dan penyambutan meriah oleh para penduduk. Allah SWT dalam Quran surat At Taubah ayat 108 juga berfirman mengenai kehebatan Masjid Quba, sebagai berikut;
لَا تَقُمْ فِيْهِ اَبَدًاۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ
Lā taqum fīhi abadā, lamasjidun ussisa ‘alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn
Artinya: Janganlah engkau melaksanakan salat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang di dirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Kubah Masjid Quba
Sejarah pembangunan masjid ini pada 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 Masehi. Masjid yang berdiri di atas kebun kurma seluas 1.200 meter persegi. Kemudian, kubah masjid direnovasi dan luas masjid tersebut direnovasi sehingga luasnya saat ini mencapai 5.860 meter persegi sehingga dapat menampung 20 ribu jamaah.
Menariknya, dalam proses pembangunan Masjid ini, Nabi Muhammad ikut terlibat sendiri membawa bahan bangunan. Bahkan, badan Rasulullah dipenuhi debu dan pasir. Setelah pembangunan masjid selesai, Nabi Muhammad turut memimpin salat terbuka untuk para sahabat. Bahkan, Rasulullah semasa hidupnya selalu pergi ke masjid setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis.
Admin: Mustaka