Diperebutkan! Sejarah Masjid Al Aqsa

Mustaka – Masjid Al Aqsa adalah salah satu masjid suci umat Islam, selain Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid tersebut berada di Yerusalem Timur, wilayah Kota Tua yang kini berada dalam kekuasaan Israel. Tempat suci ini menjadi saksi dalam konflik berkepanjangan penganut tiga agama; Yahudi, Kristen, dan Islam.

masjid al aqsa

Masjid Al Aqsa adalah keseluruhan dari kompleks Al-Haram Asy-Syarif, Al-Quds, seluas 14 hektare. Di kompleks tersebut, terdapat Jami’ Al Aqsa kubah berwarna perak, dan Dome of The Rock, Qubbah Shakhra’.

Dilansir dari berbagai sumber lain, Masjid Al Aqsa yang berada di Kota Tua Yerusalem memiliki arti penting dan sangat sensitif bagi Israel dan Palestina dari dimensi agama dan kepercayaan sehingga diperebutkan. Hal ini karena Masjid Al Aqsa di percaya sebagai tempat dimana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj ke surga.

Sama halnya dengan umat muslim, bagi warga Israel Masjid Al Aqsa atau Temple Mount di pandang sebagai tempat tersuci dalam agama Yahudi. 

Temple Mount (Bukit Bait Suci) adalah sebuah bukit yang berada di Kota Lama Yerusalem. Selama ribuan tahun, tempat tersebut di muliakan sebagai tempat suci oleh Agama Yahudi, Kristen dan juga Islam.

masjid al aqsa

Pasalnya, mereka percaya bahwa Raja Salomo membangun kuil Yahudi pertama di sana pada 3.000 tahun yang lalu. Kemudian Bangsa Romawi menghancurkan kuil kedua di lokasi tersebut pada 70 M. Baru setelah itu di bangunlah Masjid Al Aqsa oleh khalifah kedua Islam, Omar.

Bangunan suci tersebut menjadi sumber konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Salah satu pemicu konflik adalah adanya pergerakan dari kaum Yahudi untuk beribadah di kompleks suci tersebut.

Kepemilikan Masjid Al Aqsa merupakan salah satu isu dalam konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim kekuasaan atas masjid tersebut dan juga seluruh Bukit Bait Suci. Tetapi Palestina memegang perwalian secara tak resmi melalui lembaga wakaf. Selama negosiasi di Pertemuan Camp David 2000, Palestina meminta kepemilikan penuh masjid ini serta situs-situs suci Islam lainnya yang berada di Yerusalem Timur. Namun, Al-Aqsa sebetulnya tidak bisa di klaim sebagai milik umat Islam saja.

masjid al aqsa

>Mengutip Britannica, bagi Yahudi, Al-Aqsa adalah sesuatu yang penting karena di sana lah tempat keberadaan kuil-kuil Yahudi yang tercantum di kitab sucinya. Di bagian Barat, terdapat tembok ratapan yang memiliki tingkat kesucian tinggi. Ini di sebabkan karena tembok itu di percaya sebagai sisa-sisa Kuil Kedua Yahudi yang di hancurkan Romawi pada 70 Masehi.

Lalu, bagi Islam kompleks ini adalah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum Ka’bah. Sedangkan, bagi umat Kristiani, kompleks Al-Aqsa dan kota Jerussalem di yakini sebagai tempah penyembelihan Ismael (Ismail) yang di lakukan Abraham (Ibrahim.)

masjid al aqsa

Akibat tempat itu memiliki arti penting bagi ketiga agama, maka kerap kali menjadi ‘sengketa’. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun sebetulnya sudah menetapkan kawasan itu menjadi warisan dunia.

Status itupun di barengi oleh kedudukan khusus di bawah naungan PBB untuk menghindari konflik terbuka. Namun, seiring memanasnya masalah Israel-Palestina, Masjid Al-Aqsa selalu menjadi area konflik terbuka. Dengan sewenang-wenang, polisi Israel kerap melakukan represi kepada umat Muslim yang sedang beribadah.

Kondisi ini makin parah ketika Jerussalem resmi diakui sebagai ibukota Israel, dan Amerika Serikat secara resmi mendukungnya dengan memindahkan kedutaan besarnya di kota tersebut.