Sejarah Kubah Masjid Nabawi yang Unik dan Menara Megahnya

Sejarah kubah masjid nabawi yang unik dan menara Megahnya – Jamaah dari berbagai penjuru Dunia tidak lama lagi akan memulai prosesi Ibadah Haji di Tanah Suci. Tiga kota di Arab Saudi akan menjadi rangkaian kedatangan jamaah haji, tak terkecuali dari Indonesia.

kubah masjid nabawi

Tiga kota di Arab itu adalah Mekah, Madinah, dan Jeddah. Bagi jamaah haji gelombang I dari Tanah Air, mereka akan menuju kota Madinah terlebih dahulu, sebelum melanjutkan prosesi puncak haji di Arafah dan Mekah. Selama di Madinah, jamaah haji berkesempatan menjalankan ibadah shalat Arbain, yakni salat fardu berjamaah selama 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Di komplek Masjid Nabawi itu, jamaah haji juga akan berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Sejarah

Banyak sejarah yang bisa kita gali di komplek Masjid Nabawi. Termasuk di antaranya awal berdirinya, keutamaan shalat di masjid, hingga keunikan yang menjadi ciri khas Masjid Nabawi.
Kisah tentang beberapa bagian bangunan masjid sangatlah menarik, di antaranya terkait kubah dan menara Masjid Nabawi. Kubah pertama Masjid Nabawi dibangun di atas rumah Nabi pada tahun 678 Hijriah atau 1279 Masehi. Saat itu, di masa pemerintahan Sultan Mamalik bernama Al-Manshur Qalawun As-Sholihi. Kubah itu yang kemudian terkenal dengan “Kubah Hijau”.

Dikutip dari Al-Madinah Al-Munawwarah Research and Studies Center, setelah kubah pertama, menyusul kemudian kubah-kubah berikutnya dibangun. Puncaknya adalah pada masa arsitektur Majidiyyah pada 1265 Hijriah atau 1840 Masehi. Saat itu, seluruh atap Masjid Nabawi tertutup dengan kubah-kubah berbagai ukuran. Jumlah kubah-kubah itu mencapai 170 buah. Selanjutnya pada perluasan terakhir, dibangun 27 kubah yang terbagi di beberapa koridor. Kubah-kubah itu memiliki ciri khas, yakni megah terhiasi dengan ornamen menawan. Selain itu, kubah dapat bergeser secara mekanis, sehingga dapat membuka dan menutup.

Baca Juga : Pemasangan Kubah Masjid Baitunnur

artikel mustaka keunikan kubah nabawi

Menara Megah

Selain kubah, sejumlah menara megah mengelilingi masjid nabawi. Menara Masjid Nabawi pertama kali pembangunan pada saat perluasan di masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik pada tahun 88 Hijriah atau 706 Masehi. Walid membangun empat menara di empat sudut dengan ketinggian 26,5-27,5 meter dengan lebar empat meter. Pada tahun 96 Hijriah atau 714 Masehi, menara sebelah barat daya dihancurkan. Namun, pada tahun 706 Hijriah atau 1307 Masehi, Sultan Mamalik bernama An-Nashir bin Muhammad Qalawun membangun sebuah menara di sisi tersebut.

Selanjutnya pada masa pemerintahan Al-Asyraf Qaitbay, bertambah menara kelima dekat pintu Rahmah. Menara-menara itupun kemudian di perbaharui pada masa arsitektur Majidiyyah pada 1265 Hijriah atau 1828 Masehi. Pada perluasan pertama Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1370 Hijriah atau 1950 Masehi, disisakan dua menara di sebelah selatan dan sisanya dihancurkan. Sebagai gantinya dua menara di dua sudut bagian utara.

Saat perluasan kedua pada 1405 Hijriah atau 1995 Masehi, tambah lagi enam menara, sehingga total menjadi 10 menara. Dua merupakan menara lama di bagian depan masjid, sedangkan delapan lainnya menara baru yang terbagi di setiap sudut perluasan masjid.

By Admin Mustaka 6