Aturan Jam Kerja PT Mustaka Multi Tehnik Ramadan 2023

KUBAH MASJID

PATIPT Mustaka Multi Tehnik telah melakukan perubahan jam kerja selama bulan suci ramadan 2023. Perubahan jam kerja tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan yang sedang menjalankan ibadah puasa.

KUBAH MASJID

Untuk Senin-Jumat jam kerja dimulai dari pukul 07.30-15.00 WIB dengan jam istirahat 11.30-12.30 WIB dan pada hari sabtu pukul 07.30-14.30 WIB dengan jam istirahat 11.30-12.30 WIB.

Dalam jam normal kerja untuk Senin-Jumat dimulai dari pukul 07.30-15.30 WIB dengan jam istirahat 11.30-12.30 WIB. Pada hari sabtu pukul 07.30-15.00 WIB dengan jam istirahat 11.30-12.30 WIB. Dari jam kerja tersebut, ada hari khusus untuk jam istirahat yang diterapakan, yaitu pada hari jumat jam istirahat pukul 11.30-13.00 WIB yang artinya ditambahkan setengah jam dari jam istirahat biasanya.

Semoga pemberitahuan dari Mustaka untuk jam kerja dapat memberikan informasi apabila hendak melakukan kunjungan ke workshop Mustaka. Semoga membantu.

KUBAH MASJID

PT Mustaka Multi Tehnik merupakan sebuah badan usaha. Menggeluti di bidang kontraktor kubah masjid, jendela aluminium dan juga sirkulasi udara pada atap. Menawarkan produk berkualitas terbaik, karena tujuan utama kami adalah kepuasan pelanggan yang telah memilih produk kami.

Admin : Beni Yunt

7 Masjid Bersejarah di Indonesia, Salah Satunya Masjid Demak – Sunan Ampel

kubah masjid

Indonesia terkenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini di sebabkan perjalanan penyebaran agama Islam di Nusantara memiliki sejarah yang cukup panjang. Sehingga banyak juga masjid-masjid bersejarah yang di dirikan. Perkembangan Islam memicu banyaknya masjid-masjid yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya berusia ratusan tahun dan memiliki nilai sejarah tersendiri.

kubah masjid

Berikut beberapa masjid bersejarah di Indonesia:

Masjid Saka Tunggal Banyumas

Masjid tertua di Indonesia yang pertama adalah Masjid Saka Tunggal Banyumas. Bangunan rumah ibadah ini berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masjid Saka Tunggal Banyumas di dirikan pada tahun 1288 pada era Mataram Kuno. Satu hal yang membuat masjid ini terbilang unik, bangunannya hanya di topang oleh satu tiang penyangga tunggal dan tidak terlihat ada kubah masjid. Mengutip dalam buku “Terpesona di 7 Menara Keberkahan” oleh Suharyo Widagdo, sejak tahun 1965, masjid ini sudah dua kali mengalami pemugaran. Selain dinding dari tembok, ada juga beberapa bagian yang di beri anyaman bambu.

kubah masjid

Masjid Agung Sunan Ampel

Dari Jawa Tengah, beralih ke Jawa Timur. Masjid Agung Sunan Ampel terletak di Surabaya. Masjid ini di bangun pada tahun 1421 oleh Raden Achmad Rachmatulloh yang tak lain adalah Sunan Ampel. Gaya arsitektur masjid Agung Sunan Ampel khas Jawa Kuno dan Arab Islami.

Masjid Kuno Bayan Beleq

Di lansir dalam Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Kuno Bayan Beleq adalah masjid yang di bangun pada masa-masa awal berkembangnya Islam di Pulau Lombok. Masjid ini dibangun di Desa Bayan yang kini termasuk bagian dari Kabupaten Lombok Barat sekitar abad ke-16. Nama Beleq mempunyai arti “makam besar”. Hal ini sesuai dengan kondisi di sekitar masjid yang banyak terdapat makam. Makam-makan tersebut merupakan makam dari Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas Penghulu, Sesait, tokoh-tokoh agama Islam lain, dan orang-orang yang ikut membangun dan mengurus masjid sejak awal pembangunannya. Masjid ini tidak munggunakan kubah masjid.

kubah masjid

Masjid Agung Demak

Masjid tertua di Indonesia selanjutnya cukup populer yakni masjid Agung Demak yang merupakan tempat berkumpulnya para Wali Songo. Penyebutan Wali Songo merujuk pada ulama yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Masjid ini di bangun tahun 1474 dan terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Pendiri masjid ini yaitu Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak. Menurut Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Agung Demak di bangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah. Persinggungan arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa di lihat dari bentuk atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan peribadatan agama Hindu.

Masjid Agung Sang Ciptarasa

Dalam buku “Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia” oleh Abdul Baqir Zein, masjid tertua kali ini berlokasi di Kesepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid Agung Sang Ciptarasa berdiri pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Di lihat dari bentuk kubahnya memang tidak terlalu istimewa karena bentuknya hampir sama dengan kebanyakan masjid kuno di Indonesia. Namun jika masuk ke dalam, corak arsitektur akan terlihat jelas dari warna Tiongkok.

Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah berdiri pada tahun 1526 oleh Raja Banjar pertama di Kalimantan Selatan yang tak lain adalah Sultan Suriansyah. Dari segi arsitektur, masjid ini menampilkan ornamen kayu ulin. Menariknya, konstruksi panggung dan atap tumpang menggambarkan gaya tradisional Banjar sebagaimana di lansir dari sumber yang sama.

Masjid Kuno Singaraja

Berlokasi di Jalan Hasanuddin, Kampung Kajanan, Singaraja, Pulau Bali. Masjid ini di di rikan pada tahun 1654 M. Seorang peneliti budaya Bali Utara, Dr. Sugianto menyatakan masjid tua ini memiliki peranan yang sangat besar dalam penulisan Al Qur’an tertua di Nusantara. Menurutnya, besar kemungkinan sebagian isi Al Qur’an tertua di tulis di masjid ini.

Itulah 7 masjid tertua dan bersejarah di Indonesia yang mungkin bisa menjadi referensi sahabat mustaka sebagai wisata religi saat Ramadhan atau bahkan sekedar menambah wawasan terkait masjid tua di Indonesia.

Keunikan Kubah Masjid Jaman Now

kubah masjid

Kubah masjid sangat identik dengan tempat ibadah umat Islam. Kemegahan sebuah masjid dapat terlihat bukan saja dari menaranya, ornamennya, kaligrafinya, bangunannya. Tapi juga dapat terlihat dari keunikan kubah tersebut. Pada era moderenisasi sekarang ini banyak sekali masjid di bangun dengan desain dan ornament yang kekinian. Untuk lebih mempercantik dan memperindah terutama pada kubahnya itu sendiri.

Kubah Masjid Mustaka

Yang sangat beragam dari design, ukuran dan bahannya membuat terciptanya kata-kata “Kubah Masjid Jaman Now” yang sangat menarik untuk dibahas. Ada terdapat beberapa gaya arsitektur saat pembangunan, ada yang di bangun dengan pengaruh gaya arsitektur lama, gaya arsitektur timur tengah dan ada juga yang bergaya arsitektur modern. Di Indonesia salah satunya adalah kubah Masjid Raya Al-Azham yang berada di Tanggerang, selesai pembangunan pada tanggal 28 februari 2003, dan di resmikan langsung oleh Menteri Agama RI saat itu, Said Agil Husin Al Munawar.

Masjid Raya Al-Azham

kubah masjid al azhom

Masjid Raya Al-Azham merupakan masjid terbesar dan termegah di Tanggerang. Satu hal yang unik dari Masjid ini adalah kubah besarnya yang tidak di topang oleh tiang penyangga. Al-Azham ini menjadi kubah masjid terbesar di dunia dengan bentangan diameter sepanjang 63m. Selain terbesar di dunia ada juga kubah kekinian yang minimalis modern seperti kubah enamel dan juga kubah guvalume. Sehingga mampu memikat daya tarik orang yang melihatnya. Sudah banyak di kota besar yang membangun dengan gaya kubah enamel dan guvalum, yang memang sudah teruji kekokohannya. Kubah masjid kekinian bukan saja menarik orang untuk datang beribadah tapi juga menarik orang untuk bersantai dan mengabadikan momen berfoto. Dengan penambahan keimanan, banyak orang Islam yang berlomba untuk membuat tempat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Gaya Neogotik Masjid

Semakin banyaknya tempat ibadah yang di bangun, maka semakin bermacam-macam bentuk yang ada saat ini. Macam-macam Kubah kekinian yang ada saat ini tidak lepas dari peranan perkembangan ilmu arsitektur Islam yang terjadi diseluruh dunia. Banyak arsitektur muslim yang menghasilkan produk dan inovasi namun tidak lepas tetap menonjolkan sisi keislamannya.

Admin : BN

Masjid Al Muttaqun Prambanan, Jawa Tengah

kubah masjid

Masjid Al Muttaqun yang terletak di Prambanan, Klaten. Persisnya di sebelah selatan dari kawasan Candi Prambanan. Keindahan arsitektur, keteduhan dan kesejukan masjid cukup menarik perhatian untuk diabadikan.

Sejarah Masjid Al Muttaqqun

 

kubah masjid

Pada peristiwa gempa Jogja-Jateng 2006 silam Masjid Al Muttaqun mengalami kerusakan, lalu setelah peristiwa itu pembangunan masjid ini kemudian dimulai di tahun 2007, atas prakarsa Presiden Susilo bambang Yudhoyono. Masjid yang pembangunannya menelan biaya sebesar Rp. 12 M tersebut pembangunan di atas tanah kas desa, tambah bangunan lagi di sisi timur melalui pembebasan tanah, yang kemudian di fungsikan sebagai gedung serba guna.

Masjid di resmikan Mendagri, Mardiyanto mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),  bersama Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, Jum’at 13 Maret 2009. Turut hadir dalam peresmian masjid, Wakil Kementrian Islam dan Wakaf Pemerintah Qatar, Muhammad bin Asslam Hadad Khawari, Pimpinan Persatuan Ulama Dunia, Dr Wahid Hasan Khalif Hasan Hindawi, Dirjen BInasos Depsos, Dr. Gunawan Somadiningrat, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, Bupati Klaten, Sunarno, dan sejumlah ulama setempat.

Arsitektur Masjid Al Muttaqun

Arsitek Masjid Al Mutttaqun mengadopsi masjid-masjid bersejarah di tanah air, spanyol, dan Arab Saudi. Sebagian, mengadopsi masjid Keraton Kasunanan Surakarta, masjid Kasultanan Yogyakarta, masjid Walisongo Demak. Demikian juga, menara kembar dan pintu gerbang masjid Cordova Spanyol. Sebagian, mencuplik arsitek masjid Makah dan Madinah. Masjid Al Muttaqun di rancang oleh Ir. Budi Faisal, insinyur sipil asal Kota Bandung dan Ir. Robi, insinyur sipil asal Kota Bodowoso, semakin menguatkan kesan bahwa masjid ini di bangun dengan semangat mitos Bandung Bondowoso.

kubah masjid

Nuansa jawa sangat kental terasa karena mihrab  (pengimaman) berbentuk ‘gunungan wayang’. Gunungan memberi makna sebagai bahasa alam yang di percaya sebagai bentuk isyarat akan kehendak Gusti Kang Murbeng Gesang, Pemberi Kehidupan. Ornamen-ornamen kaligrafi yang mengelilingi ruang dalam masjid bertuliskan nama-nama para sunan dan khulafaur rosyidin.  Kaligrafi dalam bentuk ukiran kayu ini menambah dan menguatkan nuansa Jawa. Lampu yang menggantung di langit ruangan, menambah kemewahan bagian dalam masjid. Mimbar khotib di posisikan sangat tinggi, sehingga jamaah melihat khotib dengan jelas. Di bagian luar ruang, dindingnya belapis keramik dengan dominasi warna hitam. Teras di pagari dengan bahan logam berwarna perunggu dan bercorak simetris yang merupakan khas arsitektur timur tengah.

Jakarta Islamic Centre

Jakarta Islamic Centre

Jakarta Islamic Centre atau Masjid Jami’ Jakarta Center adalah sebuah masjid serta lembaga pengkajian dan pengembangan Islam di Jakarta. JIC menempati lahan bekas kawasan prostitusi terbesar di Jakarta, yaitu lokalisasi Kramat Tunggak.

Jakarta Islamic Centre

Jakarta Islamic Centre mulai di bangun pada akhir tahun 2001, dan di gunakan pertama kali dalam pelaksanaan Shalat Jum’at perdana pada tanggal 6 September 2002 yang di hadiri oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, H. Sutiyoso yang waktu itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun peresmian Masjid Jakarta Islamic Centre di lakukan pada tanggal 4 Maret 2003 oleh Mantan Gubernur H. Sutiyoso yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menempati area seluas 2,2 Ha, Masjid ini memiliki fasilitas berupa ruang Shalat utama, Koridor, mezanin, selasar tertutup dan plasa.

Jakarta Islamic Centre

Kapasitas Jama’ah Masjid JIC berjumlah 20.680 orang. Ruang utama Masjid JIC memiliki bentengan 68 meter tanpa tiang yang merupakan bentengan terbesar se-Asia Tenggara 37 . Bentuk bangunan Masjid JIC merupakan manifestasi dari sifat-sifat keperkasaan Al-Jabbaru, kemegahan Al-Mutabbiru sekaligus kelembutan dan keindahan Al-Lathief yang di harapkan dapat menghapus stigma lama lokalisasi dengan filosofi bangunan bersifat monumental yang kontras dengan lingkungan sekitar, berbobot syiar yang tinggi serta ramah dan “mengundang” umat untuk beribadah.

Arsitektur Kubah

Jakarta Islamic Centre

 

Kubah yang di kelilingi elemen kaca patri berbentuk tanda panah ke atas, bermakna hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Elemen ini memberikan sinar terang pada siang hari jika di lihat dari dalam ruangan, dan sebaliknya, menjadi penegas karakter kubah pada malam hari jika di lihat dari luar. Sebuah karya yang sangat cerdas.Bahan dasar kubah adalah tembaga yang dapat berubah warna secara alami bersamaan dengan proses oksidasi. Pada awalnya kubah berwarna kuning kemerahan dan akhirnya akan berwarna hijau. Proses pewarnaan alamiah ini juga di gunakan di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Interior yang mempesona

Jakarta Islamic Centre

Dekorasi interior ruang utama di isi dengan kaligrafi bergaya kufik. Ayat- ayat yang ditampilkan diantaranya adalah QS. Al-Baqarah: 255 di bagian mezzanine depan, QS. An-Nuur: 35 di mezzanine belakang, QS. Al-A’raf: 55 di kanan mihrab, dan QS. Al- Mu’minuun: 1-2 di sebelah kiri mihrab. Ini sangat menakjubkan.Dibagian luar berdiri tegak sebuah menara setinggi 114 meter terletak di sebelah timur laut bangunan masjid. Tinggi menara ini menyimbolkan jumlah surat dalam Al- Quran. Selain sebagai tempat mengumandangkan suara adzan, menara tinggi menjulang tersebut berfungsi sebagai landmark (penanda) lingkungan sekitar Jakarta Islamic Centre. 

Masjid Baitul Izzah Islamic Center Tarakan

Masjid Baitul Izzah

Masjid Baitul Izzah Islamic Center Tarakan dikenal sebagai masjid terbesar di Kota Tarakan di provinsi Kalimantan Utara. Sejak selesai pembangunannya dan peresmian pada tahun 2012. Masjid selalu menjadi pusat studi dan kegiatan keagamaan seperti pagelaran MTQ dan kegiatan kerohanian lainnya. Di tahun 2017 yang lalu masjid ini menjadi pusat STQ tingkat Nasional.

Pembangunan komplek masjid ini di atas lahan seluas 30 hektar. Terdiri dari bangunan utama yang luas dan beberapa lantai yang digunakan untuk sholat,  melakukan kegiatan islami lainnya. Interior masjid di hias dengan ukiran ukirannya baik di pintu maupun jendela dan tembok-temboknya. Bangunan ini juga di lengkapi dengan jendela jendela besar, sehingga terlihat kemegahannya.

Masjid Baitul Izzah
Islamic Center Tarakan

Jl. Sei Sesayap Kelurahan Kampung Empat
Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara

Masjid Baitul Izzah

Hal lain yang menjadi keunikan masjid ini ialah adanya lantai dasar yang di pergunakan sebagai lahan atau area parkir para pengunjung. Lahan tersebut bisa di bilang sangat luas dan mampu menampung kendaraan besar seperti bis sekalipun. Di bagian sudut ruangan dalam masjid, di bangun beberapa bangsal bangsal kecil yang dengan tujuan untuk memudahkan para wisatawan dari luar daerah, apabila sedang ada perhelatan.

Masjid Baitul Izzah, Islamic Center Tarakan memiliki struktur bangunan berupa 1 kubah utama, dan 4 kubah kecil pendukung yang terletak di atas bangunan utamanya. Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki 1 buah Minaret di sebelah utara bangunan masjid. Masjid yang begitu megah ini sangat terlihat cantik dengan ornament dan kerajinan lainnya.

Masjid Baitul Izzah

Di katakan sebagai masjid terbesar di Kota tarakan, membuatnya berhasil menjadi objek wisata religi yang di gandrungi wisatawan lokal maupun daerah. Berdasarkan ulasan tersebut, dapat di simpulkan bahwa Islamic Center Tarakan dengan gaya Timur Tengah tersebut bisa saja menjadi masjid dengan panorama yang mungkin tak bisa di temukan di tempat lain. Tak hanya keindahan arsitektur yang memukau, masjid ini juga memiliki fasilitas memadai yang menunjang kenyamanan jamaah. Itulah beberapa ulasan yang mimin rangkung dari sumber sumber terupdate.

Admin : BN

Masjid Gedhe Kauman Jogja Yang Ramai Dikunjungi

masjid gedhe kauman

Masjid Gedhe Kauman adalah masjid raya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kesultanan Yogyakarta. Pembangunan Masjid Gedhe terletak di sisi barat Alun-Alun Utara dan barat daya pasar Beringharjo yang tidak jauh dari bangunan Keraton. Keberadaan Masjid Gedhe Kauman Menegaskan Yogyakarta sebagai kerajaan Islam dan simbol harmonisasi kebudayaan Jawa dan Agama Islam.

masjid gedhe kauman

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta di Bangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada 29 Mei 1773 yang merupakan simbol harmonisasi sisi kebudayaan khas kerajaan yogyakarta yang sarat perjalanan sejarah dengan religiusitas masyarakatnya. Selain sebagai sarana beribadah bagi keluarga raja dan rakyatnya, masjid yang juga di kenal sebagai Masjid Raya Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut juga sebagai kelengkapan Kerajaan Islam Ngayogyakarta Hadiningrat.

Fungsi

Pada awal berdirinya Kesultanan Yogyakarta, Masjid Gedhe Kauman di Gunakan sebagai;

  • Pengadilan Agama
  • Tempat Pertemuan Para Ulama
  • Pengajian Dakwah Islami
  • Peringatan Hari Besar

masjid gedhe kauman_1

Pasalnya, selain di Bangun untuk fungsi keagamaan, masjid ini juga sebagai kelengkapan Kesultanan Yogyakarta. Oleh karena itu, pimpinan pengurus masjid ini adalah penghulu keraton, yang juga abdi dalem keraton.

Salah satu abdi dalem penghulu keraton yang pernah memimpin masjid ini adalah KH Ahmad Dahlan, pahlawan nasional yang dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah.

Arsitektur

Gaya arsitektur Masjid Gedhe Kauman bercorak jawa yang mengadopsi dari Masjid Demak. 4 pilar utama yang dikenal dengan saka guru dengan atap berbentuk tajug lambang teplok atau bentuk atap bersusun tiga. Atap yang menggambarkan tahapan dalam menekuni ilmu tasawuf, yaitu syariat, thareqat, ma’rifat. Selain itu, tiga tingkat pada atap tersebut juga dapat bermakna sebagai iman, islam, dan ikhsan.

masjid gedhe kauman_8

Bangunan utama masjid terdiri dari dua lantai, lantai atas serambi di sangga oleh 24 tiang dan lantai bawah 32 tiang. Hebatnya tiang tersebut tetap berdiri kokoh meski telah berusia 400-500 tahun.

Ketika masuk ke ruang utama masjid, nuansa kental khas jawa akan sangat terasa suasana jawa tempo dulu. Di bagian dalam ini juga terdapat sebuah mihrab serta maksura. Maksura di fungsikan sebagai tempat pengamanan raja apabila Sri Sultan berkenan sholat berjamaah di Masjid Gedhe Kauman. Tidak jauh dari mihrab terdapat Mimbar yang berbentuk singgasana berundak sebagai tempat bagi khotib dalam menyampaikan khotbah Jumat. Mimbar terbuat dari kayu jati berhiaskan ukiran indah berbentuk ornamen stilir tumbuhan dan bunga di prada emas.

Selain ruang inti, masjid ini juga di lengkapi dengan berbagai ruangan yang memiliki fungsi berbeda, seperti;

  • Pawestren (tempat khusus bagi jamaah putri)
  • Yakihun (ruang khusus peristirahatan para ulama, khotib, dan merbot)
  • Blumbang (kolam), dan tentu saja serambi masjid.

Bagaimana apa Anda tertarik mengunjungi Masjid Bersejarah ini?

Diolah dari berbagai sumber. || Admin : BN

 

PT Mustaka Multi Tehnik adalah perusahaan yang bergerak di beberapa unit usaha, antara lain di bidang produsen kubah masjid, sirkulasi udara dan jendela aluminium. Kantor sekaligus workshop kami berlokasi di Jl. Raya Pati – Tlogowungu No. 5 Km. 0,3 Pati, Jawa Tengah. Anda dapat melihat produk kami pada sitemap dibawah ini ⬇️

Pernah Lihat Masjid Agung Karanganyar

Masjid Agung Karanganyar

Masjid Agung Karanganyar – Karanganyar merupakan Kabupaten yang ada di Jawa Tengah, memiliki sejuta pesona alam yang begitu menarik yang wajid kita kunjungi. Selain pesona alamnya karnganyar juga memiliki sebuah tempat ibadah bagi kita kaum muslim yang sungguh bagus dan megah. Masjid Agung Madaniyah yang mirip Masjid Nabawi, mempunyai empat tiang penyangga payung berdiri berjajar dengan megahnya.

Masjid Agung Karanganyar

Masjid Agung Madaniyah di Kabupaten Karanganyar, di bangun layaknya Masjid Nabawi di perkirakan mampu menampung 4.000 jemaah. Hingga kini tahapan finishing pembangunan masjid menelan anggaran Rp89 miliar masih berjalan. Bentuk payung ini sama seperti yang tampak di bagian luar Masjid Nabawi. Wacana pembangunan  yang mirip Masjid Nabawi sudah di utarakan Bupati Karanganyar Juliyatmono sejak beberapa waktu lalu. Pada 31 Desember 2019, Yuli mengatakan Masjid Agung Karanganyar bakal disulap seindah Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

Masjid Agung Madaniyah Karanganyar dirancang oleh PT Sarana Budi Semarang. Di desain seperti Masjid Nabawi di Madinah. Masjid megah ini memiliki sembilan pintu dengan ukuran sangat besar. Masing-masing pintu tingginya tiga meter dengan lebar dua meter yang membuat masjid terlihat kolosal. Ornamen tembaga dengan warna emas menghiasi pintu masjid yang terbuat dari kayu jati. Ornamen tembaga berwarna emas ini berukir motif kaligrafi. “Konsep masjidnya seperti masjid di Madinah sana. Arsitekturnya memang seperti masjid di sana [Madinah],” kata Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya DPUPR Karanganyar, Asihno Purwadi, Senin (21/2/2022).

Seperti Masjid Nabawi

Masjid Agung Karanganyar

Ciri khas kontemporer klasik Utsmaniyah Mamluk langsung bisa di lihat dari bentuk pilar melengkung dengan motif hitam putih. Desain pilar seperti ini ada di semua bagian masjid tersebut. Proyek pembangunan Masjid tak berjalan sesuai harapan. Sejatinya, proyek ini harusnya selesai pada 17 Desember 2021. Namun apa lacur, PT MAM Energindo gagal memenuhi tenggat waktu yang di sepakati. Hingga 10 hari penambahan masa kerja oleh Pemkab, kontraktor asal Jakarta Selatan itu tak juga bisa menyelesaikan pembangunan.

Memasuki tahun 2022, belum ada tanda-tanda pasti kapan masjid yang di desain ala Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, ini rampung. Meski begitu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menginginkan Masjid Agung Karanganyar itu di resmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Januari 2022. Artinya, masjid harus selesai sebelum hari-H. Namun, keinginan itu tak juga terwujud. Hingga akhir Februari, masjid belum rampung. Baru pada Jumat (11/3/2022), Masjid Agung Madaniyah Karanganyar akhirnya di buka perdana untuk umum.

Admin: BN

Pemasangan Kubah Masjid SMA Negeri 1 Kawali

SMA Negeri 1 Kawali

SMA Negeri 1 Kawali – Pemasangan kubah yang kami kerjakan saat ini sudah tersebar di berbagai Daerah dan salah satunya di SMA Negeri 1 Kawali. Pemasangan kubah yang jenisnya panel ini memiliki ukuran 6 meter yang mimin rasa itu cukup besar dan berjumplah 3 unit. Dari kubah induk sampai anak kubah yang masing-masing berukuran 2 meter.

SMA Negeri 1 Kawali
Masjid Ar – Rusyd

Dari tahap visual sampai tahap pemasangan pihak pengurus pembangunan masjid Ar-Rusyd ini sudah mempercayakannya kepada kami dalam pengerjaannya dan seperti biasa kami selalu memaksimalkan kinerja kami dari awal hingga akhir agar semua berjalan dengan sempurna tanpa adanya gangguan agar mencapai waktu yang sudah ditentukan.

Masjid Ar-Rusyd Sman 1 Kawali ini berlikosi di Jalan Talagasari, Kawali, Jawa Barat. Pemasangan yang kami kerjakan kali ini beranggotakan 3 teknisi dalam proses perakitannya. Sistem yang kami Pakai pada pemasangan kubah panel atau enamel sangatlah mudah dan hanya memerlukan waktu yang sebentar untuk standar pemasangan kubah menurut ukuran diameter kubah itu sendiri.

SMA Negeri 1 Kawali
Ilustrasi

Baca Juga : Desain Kubah Modern

SMA Negeri 1 Kawali
Pemasangan Kubah

Produk kubah masjid kami di Kota Kawali ini terbilang sudah banyak terpasang bahkan hingga Masjid Agung di Alun-Alun Ciamis. Jadi sudah tidah diragukan lagi kubah mustaka memang sudah dipercaya untuk menangani project pembangunan masjid Anda bahkan dengan Skala Besar.

Apabila Anda sedang mencari pembuat kubah atau produsen kubah, langsung saja Anda dapat menghubungi marketing kami untuk kelancaran project pembangunan masjid Anda. Silahkan hubungi 0852 9031 5305 untuk konsultasi dan menanyakan tentang produk kubah masjid serta produk lainnya.

SMA Negeri 1 Kawali
Proses Jadi

Tanah Suci Aku Merindukanmu

Tanah Suci

Tanah suci aku merindukanmu, mungkin seperti itu yang dapat kita ungkapkan. Bagaimana tidak sudah hampir 2 tahun kita mengalami situasi yang berat, dimana hampir sedikit ruang gerak yang terbatas yang menjadikan kita harus tetap di rumah. Hari demi hari, pertanyaan dan harapan mungkin kita tahan untuk sejenak dalam kondisi seperti itu.

Alhamdulillah, tapi sekarang kesempatan yang dinanti telah datang, cahaya dari pintu yang tertutup semakin terlihat. Tanah Suci yang di rindukan akan segera kita temui dengan kesungguhan, keikhlasan dan kesabaran yang sudah tertahan selama pandemi.

Tanah Suci
Ilustrasi

Mengutip dari liputan6.com ; Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah memastikan tahun ini akan menerima keberangkatan haji dari luar Saudi. Hal itu di sampaikan Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas usai bertemu Tawfiq F. Al-Rabiah di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi, Minggu, 20 Maret 2022.

“Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi,” terang Yaqut di Jeddah, Senin (21/3/2022).

Merespons hal itu, Yaqut menyakinkan kesiapan dan kesediaan Indonesia untuk memberangkatkan jamaah haji tahun 2022. “Saya tegaskan bahwa Indonesia siap melaksanakan haji dan memohon agar segera ada kepastian kuotanya,” ucap Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Tanah Suci
Ilustrasi

Di sana, Yaqut juga mendiskusikan kemungkinan jumlah kuota haji Indonesia. Dia berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota yang ideal seiring dengan banyaknya jemaah yang sudah menunggu dan rindu ke Tanah Suci.

“Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal,” jelasnya.

Persiapan Diri

Mendengar Hal tersebut pastinya kita sangat senang dan bahagia, penantian yang telah lama tertahan sebentar lagi akan tersampaikan. Untuk itu sebelum berkemas alangkah baiknya menjaga kesehatan dan stamina agar tetap sehat agar siap dengan perjalanan menuju Tanah Suci yang kita rindukan. Apalagi, saat ini, jamaah umrah dari berbagai negara juga sudah ramai berdatangan dan semua berjalan lancar.

Kesiapan Arab Saudi menerima jamaah haji luar negeri terus di lakukan dan kepastian terkait kuota haji di tunggu oleh semua negara pengirim jamaah, tidak hanya Indonesia. Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan ini, lakukan dengan baik serta jaga pola hidup sehat dengan bijak agar semua dapat berjalan dengan baik dan lancar.


Admin: BN