Keuntungan Menggunakan Stainless Gold Pada Kubah Masjid

kubah panel

Kubah stainless gold adalah trobosan terbaru dalam dunia kontruksi kubah dengan menawarkan estetika kilauan warna emas yang tahan terhadap karat dan lebih kokoh. Ideal nya adalah warna yang tidak akan kusam dan pudar dalam jangka waktu yang lama hingga puluhan Tahun. Stainless Gold adalah material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 12% Kromium untuk mencegah proses korosi. Kemampuan tahan karat di peroleh dari terbentuknya lapisan film oksida Kromium yang menghalangi proses oksidasi besi.

kubah-masjid

Stainless Gold menawarkan banyak keuntungan pada kubah masjid maupun user logam lainnya.
Keuntungan utama meliputi :

  1. Tahan korosi yang tinggi, yang memungkinkan untuk digunakan dalam lingkungan yang ketat.
  2. Rapi dan tahan panas, memungkinkan untuk melawan scaling dan bertahan pada suhu cuaca yang panas.
  3. Higienis, permukaan tidak berpori, di tambah tanpa adanya perawatan khusus.
  4. Estetika warna emas/gold, memberikan penampilan yang modern dan menarik untuk kubah masjid.
  5. Cerah, dan mudah perawatannya, sehingga pilihan yang tepat untuk material kubah dan ornamen masjid lainnya.
  6. Ringan, lentur dan Kuat, bahan stainless tergolong ringan, lentur dan kuat dibandingkan bahan lain, sehingga mudah dibentuk dengan model kubah yang bermacam-macam.
  7. Ketahanan terhadap dampak bahkan pada variasi suhu ekstrim.
  8. Nilai jangka panjang yang cocok untuk kubah masjid yang notabene nya berada di atas serta pilihan bahan yang paling murah jika dibandingkan dengan logam lainnya.

kubah masjid

kubah masjid

Demikianlah keuntungan dari bahan stainless gold pada kubah masjid maupun ornamen lain dalam dunia kontruksi kubah. Selain memiliki keunggulan dan keuntungan untuk kubah bahan stainless juga banyak penggunaannya di berbagai industri. Percayakan kontuksi kubah untuk kualitas yang terbaik dari PT Mustaka Multi Tehnik yang menyediakan beberapa jenis kubah, mulai dari Kubah Stainless Steel/Gold, Kubah Dekoratif, Kubah Panel Enamel dan Ornamen Makara lainnya.

BY ADMIN

Sejumlah Bagian Dari Kubah Panel

kubah masjid

Dalam setiap jenis maupun bentuk kubah itu mempunyai beberapa bagian yang tidak sama. Bukan hanya materialnya namu cara pembuatannya juga berbeda, justru ini yang membuat kubah masjid semakin menarik. Kali ini mimin akan membagikan informasi tentang sejumlah bagian dari kubah panel.

kubah masjid

Panel dan Struktur Rangka dll.
  • Pembuatan panel terlebih dahulu melalu proses pengemalan, pemotongan setelah itu masuk dalam tahap bending atau pengepressan dan yang terakhir pengecatan. Untuk pengecatan kami menggunakan sistem powder coating, karena sistem ini sangat bagus dan tepat.
  • Berbeda dengan yang lain pemakaian dalam pembuatan rangka menggunakan holo 4×4 untuk jari-jari pengikat panel agar terbentuk rapi. Pipa galvanis sebagai pembentuk diameter tengah agar sesuai desain ukuran yang diingikan.
  • Penerapan baut SDS/Roofing pada setiap panel sebagai penyambung antar panel lain. Pemasangan baut SDS/Roofing kami terletak di bagian dalam, sehingga kubah akan terlihat halus tanpa adanya baut yang terlihat.
  • Gambar motif warna, semua akan kesulitan tanpa gambar motif warna sebagai contoh. Untuk merangkai panel di lapangan tehnisi wajib menggunakannya agar pemasangan tepat sesuai desain motif dan cepat dalam pemasangan.

Bagian di atas mungkin akan berbeda dengan pengrajin kubah lain, mungkin karena cara yang berbeda dan bentuk panel, akan mempengaruhi bahan material maupun cara pemasangan.

kubah masjid

PT Mustaka Multi Tehnik merupakan produsen sekaligus pabrik pengrajin kubah masjid yang sudah berpengalaman selama 27 Tahun yang sudah dikenal di berbagai Daerah Indonesia. Produk kubah mustaka selalu tampil beda, dengan teknisi yang tanggap dalam memberi saran agar kubah dan bangunan masjid serasi dan anti bocor.

kubah masjid

Kubah mustaka juga memiliki patner kerja yang sudah ada di berbagai provinsi seluruh Indonesia, jadi akan lebih mudah bagi Anda yang ingin memesan kubah maupun produk lainnya dari kami.

Content Writer : Beni Yunt

GATHERING 2022 KARYAWAN MUSTAKA 2

Gathering

Hai… Sahabat Mustaka

Gathering mustaka

Sebentar lagi kita akan meninggalan Tahun 2022 dan diakhir Tahun ini, untuk kedua kalinya PT MUSTAKA MULTI TEHNIK telah mengisinya dengan “Gathering 2022 Karyawan Mustaka 2 ” pada sabtu, 17 Desember Kemarin. Acara ini yang sebelumnya sudah pernah ada di Tahun lalu, berlokasi di Wisata Argo Jollong Dk. Jollong, Ds. Sitiluhur, Kec. Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Dengan acara ini diadakan bertujuan untuk memberi kesan terbaik di akhir tahun, untuk tetap produktif, responsif dan semangat dalam kerja. Dengan game-game seru yang membuat semua kocak dan kompak semoga dapat menghilangkan sejenak penat dengan kesibukan kerja yang saat ini sedang padat. (Alhamdulillah)

Gathering mustaka

Games yang membuat kita tertawa, berfikir dan menguji kesabaran ternyata berjalan begitu seru. Apalagi ketika salah satu dari peserta game berani tampil kocak ini pasti membuat suasana semakin heboh dan menyenangkan.

Gathering mustaka

Lokasi yang cukup dekat ternyata tidak menyusutkan antusias kami untuk tetap seru-seruan bersama. Berlokasi di Kolam Pemancingan & Resto Putra Sumber Urip, Jl. Plangitan, Kec. Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini keseruan Gathering telah berlangsung dengan baik dan lancar. Dan tema yang dibuat berbeda dari tahun lalu, mulai dari game dan acara-acara lainnya.

Gathering mustaka

Tidak hanya games seru, penyampaian dalam pembinaan dan pengarahan oleh Direktur utama PT MUSTAKA MULTI TEHNIK Bp. Sugiharto S.P. semua untuk konsistensi memajukan kinerja serta produk, agar tetap kerja produktif dan berinovasi produk lebih baik.

Gathering mustaka

Acara ini diakhiri dengan Do’a bersama dan sedikit pesan untuk kita tetap sabar dan selalu bersyukur atas segala nikmat keberkahan yang Allah Ta’ala berikan. (Amiin) 🙏

Content Writer : Beni Yunt

3 Masjid yang Tetap Kokoh Setelah Bencana Alam

masjid

3 Masjid yang Tetap Kokoh Setelah Bencana Alam – Menjadi negara kepulauan, membuat Indonesia kerap kali dilanda bencana alam. Mulai dari Gunung Merapi meletus, tsunami puluhan meter, hingga gempa bumi. Di saat banyak bangunan yang porak-poranda akibat bencana alam. Namun, ternyata beberapa bangunan masjid justru masih kokoh berdiri meski telah terkena goncangan.

Berikut masjid yang kokoh meski telah di landa bencana alam. Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Mustaka, Senin (12/12/2022).

1. Masjid Baiturrahman, Aceh

masjid baiturrahman

Pada 26 Desember 2004 silam, Aceh di terjang bencana Tsunami setinggi puluhan meter. Seluruh bangunan nampak luluh-lantah dengan tanah. Bahkan setelahnya di susul dengan goncangan gempa berkekuatan 8,9 SR. Pada waktu itu, Masjid Baiturrahman menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri kokoh. Bahkan masyarakat pun menggunakan masjid ini sebagai tempat berlindung.

2. Masjid Al-Mujahidin, Yogyakarta

masjid

Pada satu dekade yang lalu, yakni 26 Oktober 2010, letusan Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang mengancam daerah di lereng gunung. Akibatnya, hal ini mendorong warga untuk mengungsi dari awan panas yang keluar dari Gunung Merapi. Sejumlah bangunan tampak mengalami kerusakan akibat tak tahan dengan awan panas. Namun, hal tersebut tak di alami oleh Masjid Al-Mujahidin yang hingga kini masih tetap kokoh berdiri.

3. Masjid Argam Bab Al Arham, Sulawesi Tengah

masjid

Ketika bencana alam memporak-porandakan Palu dan Donggala pada tahun 2018 lalu, banyak bangunan hancur tak terselamatkan akibat terjangan tsunami. Namun, berbeda halnya dengan Masjid Argam Bab Al Arham. Di saat bangunan di sekitarnya hancur, namun masjid yang terletak di pinggir Pantai Talise ini nampak utuh dan mengapung meski bergeser dari posisi awalnya.

Artikel ini rangkum dari beberapa sumber oleh Admin Mustaka/BN

Mengenal Bahan Zincalume, Diaplikasikan Pada Berbagai Atap

kubah mustaka

Pembangunan di negara tropis seperti Indonesia tidak serumit pembangunan di negara dengan empat musim. Namun, dengan semakin ekstrimnya pemanasan global, bangunan di tuntut untuk lebih kuat dan tahan lama. Di mulai dari bagian teratas sebuah bangunan, yakni atap, di sini Anda dapat mulai mengaplikasikan penggunaan zincalume.

Bahan Zincalume

Selain penggunaan zincalume sebagai atap rumah, ternyata bahan ini sudah di pakai para pengrajin kubah untuk material produk kubah yang akan mereka jual. Penggunaan bahan ini sangat sederhana dan mudah untuk diproses, tidak hanya itu pada pewarnaan jasa powder coating disini juga sangat dibutuhkan para penjual kubah untuk pewarnaannya. Keunggulan bahan zincalume juga sudah di akui banyak konsumen terlebih pada produsen kubah.

Bahan Zincalume

Keunggulan:

Anti Karat dan Korosi
Dibandingkan dengan jenis atap lainnya, zincalume lebih tahan terhadap karat dan korosi. Sifatnya yang resistan terhadap gesekan, membuatnya dapat menghindari karatan akibat gesekan atau goresan.

Lebih Mudah Di potong dan Di bentuk
Berkat bobotnya yang ringan, zincalume dapat menjadi atap rumah sekaligus pilihan menarik untuk digunakan sebagai kubah masjid atau produk lainnya.

Bersahabat dengan Suhu dan Cuaca Ekstrim
Diproduksi dengan suhu permukaan hingga 600 derajat Fahrenheit. Proses ini menghasilkan permukaan yang tahan panas hingga 315 derajat Celcius. Sifat ini pula yang menjamin warna zincalume lebih awet dalam waktu yang lama.

Memantulkan Panas
Permukaan zincalume mengkilap keperak-perakan. Ini menjadi faktor yang memaksimalkan pemantulan cahaya dan panas, jadi tidak menyerap panas.

Mudah Di cat Ulang
Atap zincalume memiliki lapisan teratas yang terbuat dari bahan resin. Resin jernih ini membuat zincalume menjadi tahan gores dan lebih mudah di cat ulang.

bahan zincalume

 

Itulah setidaknya empat keunggulan zincalume yang menonjol di dunia konstruksi bangunan maupun perkubahan. Beberapa ahli bahkan berpendapat atap jenis ini lebih baik 4 kali di bandingkan dengan atap baja berlapis Galvanis. Meskipun begitu, zincalume memerlukan proses penyimpanan, pemasangan, pengikat dan pengelasan yang baik untuk mengoptimalkan manfaatnya. Pastikan Anda mempelajarinya terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli. Jadi, apakah Anda siap beralih ke Zincalume sekarang? 

“Jangan ragu beli produk kami, sudah pasti berkualitas tinggi dan nggak akan bikin kecewa!”

7 Masjid Bersejarah di Indonesia, Salah Satunya Masjid Demak – Sunan Ampel

kubah masjid

Indonesia terkenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Hal ini di sebabkan perjalanan penyebaran agama Islam di Nusantara memiliki sejarah yang cukup panjang. Sehingga banyak juga masjid-masjid bersejarah yang di dirikan. Perkembangan Islam memicu banyaknya masjid-masjid yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya berusia ratusan tahun dan memiliki nilai sejarah tersendiri.

kubah masjid

Berikut beberapa masjid bersejarah di Indonesia:

Masjid Saka Tunggal Banyumas

Masjid tertua di Indonesia yang pertama adalah Masjid Saka Tunggal Banyumas. Bangunan rumah ibadah ini berlokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masjid Saka Tunggal Banyumas di dirikan pada tahun 1288 pada era Mataram Kuno. Satu hal yang membuat masjid ini terbilang unik, bangunannya hanya di topang oleh satu tiang penyangga tunggal dan tidak terlihat ada kubah masjid. Mengutip dalam buku “Terpesona di 7 Menara Keberkahan” oleh Suharyo Widagdo, sejak tahun 1965, masjid ini sudah dua kali mengalami pemugaran. Selain dinding dari tembok, ada juga beberapa bagian yang di beri anyaman bambu.

kubah masjid

Masjid Agung Sunan Ampel

Dari Jawa Tengah, beralih ke Jawa Timur. Masjid Agung Sunan Ampel terletak di Surabaya. Masjid ini di bangun pada tahun 1421 oleh Raden Achmad Rachmatulloh yang tak lain adalah Sunan Ampel. Gaya arsitektur masjid Agung Sunan Ampel khas Jawa Kuno dan Arab Islami.

Masjid Kuno Bayan Beleq

Di lansir dalam Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Kuno Bayan Beleq adalah masjid yang di bangun pada masa-masa awal berkembangnya Islam di Pulau Lombok. Masjid ini dibangun di Desa Bayan yang kini termasuk bagian dari Kabupaten Lombok Barat sekitar abad ke-16. Nama Beleq mempunyai arti “makam besar”. Hal ini sesuai dengan kondisi di sekitar masjid yang banyak terdapat makam. Makam-makan tersebut merupakan makam dari Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas Penghulu, Sesait, tokoh-tokoh agama Islam lain, dan orang-orang yang ikut membangun dan mengurus masjid sejak awal pembangunannya. Masjid ini tidak munggunakan kubah masjid.

kubah masjid

Masjid Agung Demak

Masjid tertua di Indonesia selanjutnya cukup populer yakni masjid Agung Demak yang merupakan tempat berkumpulnya para Wali Songo. Penyebutan Wali Songo merujuk pada ulama yang menyebarkan agama Islam di Jawa. Masjid ini di bangun tahun 1474 dan terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Pendiri masjid ini yaitu Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak. Menurut Cagar Budaya Kemendikbud, Masjid Agung Demak di bangun dengan gaya khas Majapahit, yang membawa corak kebudayaan Bali. Gaya ini berpadu harmonis dengan langgam rumah tradisional Jawa Tengah. Persinggungan arsitektur Masjid Agung Demak dengan bangunan Majapahit bisa di lihat dari bentuk atapnya. Namun, kubah melengkung yang identik dengan ciri masjid sebagai bangunan Islam, malah tak tampak. Sebaliknya, yang terlihat justru adaptasi dari bangunan peribadatan agama Hindu.

Masjid Agung Sang Ciptarasa

Dalam buku “Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia” oleh Abdul Baqir Zein, masjid tertua kali ini berlokasi di Kesepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Masjid Agung Sang Ciptarasa berdiri pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Di lihat dari bentuk kubahnya memang tidak terlalu istimewa karena bentuknya hampir sama dengan kebanyakan masjid kuno di Indonesia. Namun jika masuk ke dalam, corak arsitektur akan terlihat jelas dari warna Tiongkok.

Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah berdiri pada tahun 1526 oleh Raja Banjar pertama di Kalimantan Selatan yang tak lain adalah Sultan Suriansyah. Dari segi arsitektur, masjid ini menampilkan ornamen kayu ulin. Menariknya, konstruksi panggung dan atap tumpang menggambarkan gaya tradisional Banjar sebagaimana di lansir dari sumber yang sama.

Masjid Kuno Singaraja

Berlokasi di Jalan Hasanuddin, Kampung Kajanan, Singaraja, Pulau Bali. Masjid ini di di rikan pada tahun 1654 M. Seorang peneliti budaya Bali Utara, Dr. Sugianto menyatakan masjid tua ini memiliki peranan yang sangat besar dalam penulisan Al Qur’an tertua di Nusantara. Menurutnya, besar kemungkinan sebagian isi Al Qur’an tertua di tulis di masjid ini.

Itulah 7 masjid tertua dan bersejarah di Indonesia yang mungkin bisa menjadi referensi sahabat mustaka sebagai wisata religi saat Ramadhan atau bahkan sekedar menambah wawasan terkait masjid tua di Indonesia.

Keunikan Kubah Masjid Jaman Now

kubah masjid

Kubah masjid sangat identik dengan tempat ibadah umat Islam. Kemegahan sebuah masjid dapat terlihat bukan saja dari menaranya, ornamennya, kaligrafinya, bangunannya. Tapi juga dapat terlihat dari keunikan kubah tersebut. Pada era moderenisasi sekarang ini banyak sekali masjid di bangun dengan desain dan ornament yang kekinian. Untuk lebih mempercantik dan memperindah terutama pada kubahnya itu sendiri.

Kubah Masjid Mustaka

Yang sangat beragam dari design, ukuran dan bahannya membuat terciptanya kata-kata “Kubah Masjid Jaman Now” yang sangat menarik untuk dibahas. Ada terdapat beberapa gaya arsitektur saat pembangunan, ada yang di bangun dengan pengaruh gaya arsitektur lama, gaya arsitektur timur tengah dan ada juga yang bergaya arsitektur modern. Di Indonesia salah satunya adalah kubah Masjid Raya Al-Azham yang berada di Tanggerang, selesai pembangunan pada tanggal 28 februari 2003, dan di resmikan langsung oleh Menteri Agama RI saat itu, Said Agil Husin Al Munawar.

Masjid Raya Al-Azham

kubah masjid al azhom

Masjid Raya Al-Azham merupakan masjid terbesar dan termegah di Tanggerang. Satu hal yang unik dari Masjid ini adalah kubah besarnya yang tidak di topang oleh tiang penyangga. Al-Azham ini menjadi kubah masjid terbesar di dunia dengan bentangan diameter sepanjang 63m. Selain terbesar di dunia ada juga kubah kekinian yang minimalis modern seperti kubah enamel dan juga kubah guvalume. Sehingga mampu memikat daya tarik orang yang melihatnya. Sudah banyak di kota besar yang membangun dengan gaya kubah enamel dan guvalum, yang memang sudah teruji kekokohannya. Kubah masjid kekinian bukan saja menarik orang untuk datang beribadah tapi juga menarik orang untuk bersantai dan mengabadikan momen berfoto. Dengan penambahan keimanan, banyak orang Islam yang berlomba untuk membuat tempat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Gaya Neogotik Masjid

Semakin banyaknya tempat ibadah yang di bangun, maka semakin bermacam-macam bentuk yang ada saat ini. Macam-macam Kubah kekinian yang ada saat ini tidak lepas dari peranan perkembangan ilmu arsitektur Islam yang terjadi diseluruh dunia. Banyak arsitektur muslim yang menghasilkan produk dan inovasi namun tidak lepas tetap menonjolkan sisi keislamannya.

Admin : BN

Masjid Al Muttaqun Prambanan, Jawa Tengah

kubah masjid

Masjid Al Muttaqun yang terletak di Prambanan, Klaten. Persisnya di sebelah selatan dari kawasan Candi Prambanan. Keindahan arsitektur, keteduhan dan kesejukan masjid cukup menarik perhatian untuk diabadikan.

Sejarah Masjid Al Muttaqqun

 

kubah masjid

Pada peristiwa gempa Jogja-Jateng 2006 silam Masjid Al Muttaqun mengalami kerusakan, lalu setelah peristiwa itu pembangunan masjid ini kemudian dimulai di tahun 2007, atas prakarsa Presiden Susilo bambang Yudhoyono. Masjid yang pembangunannya menelan biaya sebesar Rp. 12 M tersebut pembangunan di atas tanah kas desa, tambah bangunan lagi di sisi timur melalui pembebasan tanah, yang kemudian di fungsikan sebagai gedung serba guna.

Masjid di resmikan Mendagri, Mardiyanto mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),  bersama Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, Jum’at 13 Maret 2009. Turut hadir dalam peresmian masjid, Wakil Kementrian Islam dan Wakaf Pemerintah Qatar, Muhammad bin Asslam Hadad Khawari, Pimpinan Persatuan Ulama Dunia, Dr Wahid Hasan Khalif Hasan Hindawi, Dirjen BInasos Depsos, Dr. Gunawan Somadiningrat, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, Bupati Klaten, Sunarno, dan sejumlah ulama setempat.

Arsitektur Masjid Al Muttaqun

Arsitek Masjid Al Mutttaqun mengadopsi masjid-masjid bersejarah di tanah air, spanyol, dan Arab Saudi. Sebagian, mengadopsi masjid Keraton Kasunanan Surakarta, masjid Kasultanan Yogyakarta, masjid Walisongo Demak. Demikian juga, menara kembar dan pintu gerbang masjid Cordova Spanyol. Sebagian, mencuplik arsitek masjid Makah dan Madinah. Masjid Al Muttaqun di rancang oleh Ir. Budi Faisal, insinyur sipil asal Kota Bandung dan Ir. Robi, insinyur sipil asal Kota Bodowoso, semakin menguatkan kesan bahwa masjid ini di bangun dengan semangat mitos Bandung Bondowoso.

kubah masjid

Nuansa jawa sangat kental terasa karena mihrab  (pengimaman) berbentuk ‘gunungan wayang’. Gunungan memberi makna sebagai bahasa alam yang di percaya sebagai bentuk isyarat akan kehendak Gusti Kang Murbeng Gesang, Pemberi Kehidupan. Ornamen-ornamen kaligrafi yang mengelilingi ruang dalam masjid bertuliskan nama-nama para sunan dan khulafaur rosyidin.  Kaligrafi dalam bentuk ukiran kayu ini menambah dan menguatkan nuansa Jawa. Lampu yang menggantung di langit ruangan, menambah kemewahan bagian dalam masjid. Mimbar khotib di posisikan sangat tinggi, sehingga jamaah melihat khotib dengan jelas. Di bagian luar ruang, dindingnya belapis keramik dengan dominasi warna hitam. Teras di pagari dengan bahan logam berwarna perunggu dan bercorak simetris yang merupakan khas arsitektur timur tengah.

Kubah Masjid Tembaga Dan Kelebihannya

kubah masjid

Kubah masjid tembaga adalah salah satu karya pengrajin kerajinan tembaga di Cepogo, Boyolali yang sudah di jual ke berbagai tempat. Sentra kerajinan tembaga di Boyolali memang menjadi tujuan untuk berbagai produk kerajinan tembaga yang khas dan menarik. Tembaga memiliki kelebihan tersendiri di bandingkan dengan yang berbahan logam lainnya.

kubah masjid

Di kutip dari halaman Republika, Kubah baru di adopsi oleh masjid di Indonesia pada masa kekuasaan Yang Di pertuan Muda VII, Raja Abdul Rahman (1833-1843). Struktur kubah di terapkan pada Masjid Sultan di Riau. Namun, Pijper dalam Studien over de geschiedenis van de Islam menduga, masjid pertama di Jawa yang menggunakan kubah ada di Tuban, yang peletakan batu pertamanya di lakukan pada 1894.

Ketahanan Material Tembaga

Karena sudah menjadi tradisi di Indonesia, maka lazimnya banyak masjid yang pasti di rancang menggunakan kubah pada atapnya. Nah, bagaimana seharusnya ketahanannya ini?

kubah masjid

Cuaca di Indonesia yang tropis dan saat musim hujan mengharuskan kubah memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrim. Sehingga material kubah haruslah logam yang tidak langsung panas dan cepat meleleh, namun apabila basah tidak berkarat apalagi keropos. Lalu bagaimana sifat kubah masjid tembaga?

Kubah tembaga ternyata di kenal lebih awet dibandingkan kubah yang berbahan logam aluminium atau besi. Aluminium dan besi cenderung berubah seiring dengan umurnya yang semakin lama di tambah dengan perubahan cuaca yang ada. Sehingga kubah aluminium atau besi lebih sering perlu direparasi. Sedangkan kubah tembaga tidak.

kubah masjid

Kubah berbahan tembaga ternyata memiliki unsur logam yang tidak berkurang meskipun di gunakan dalam waktu lama dengan interaksinya terhadap cuaca. Sehingga kubah tembaga lebih bertahan, tetap kuat dan bisa di gunakan lebih lama. Kekurangan yang di temukan pada kubah tembaga karena sudah terlalu lama biasanya ada di perubahan warnanya.

Kubah masjid memang seharusnya memperlihatkan kemegahan layaknya mahkota pada bangunan. Warnanya yang merah kecoklatan dapat menarik perhatian dari jauh dan lebih menarik di bandingkan warna putih alumuniun dan gelap pada material besi. Sehingga, tembaga relatif tidak perlu di beri tambahan pewarna seperti cat.

 

Itulah beberapa informasi yang sudah mimin bagikan, semoga menambah wawasan kita dan menjadi pintu rezeki untuk kita dapat menjalin kerjasama. Kami menyediakan berbagai produk kubah dengan berbagai macam bahan yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan.

Admin: BN

Sejarah Masjid Agung Banten

kubah masjid

Masjid Agung Banten didirikan pada 1566 M ketika Maulana Hasanuddin menjabat sebagai Sultan Banten pertama pada 1552-1570. Inilah warisan kesultanan Banten yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Sebagaimana masjid-masjid lain di Nusantara, Masjid Agung Banten berdenah segi empat dengan rancang bangun yang unik. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Cina, dan Eropa.

kubah masjid

Karena pembangunannya melibatkan tiga arsitek dari negeri yang berbeda. Raden Sepat merupakan arsitek utama berasal dari Majapahit yang juga menukangi Masjid Cirebon; Tjek Ban Tjut arsitek asal Cina; dan Hendrik Lucaz Cardeel asal Belanda. Atas jasa-jasa mereka menegakkan simbol kebesaran Islam itu, Tjek Ban Tjut dianugerahi gelar bangsawan dari kesultanan dengan nama Pangeran Adiguna.

Sedangkan, Hendrik Lucaz Cardeel yang kemudian diketahui memeluk Islam mendapatkan gelar Pangeran Wiraguna. Bentuk arsitektur lokal karya Raden Sepat dapat dilihat dari empat tiang penyangga (saka guru) di bagian dalam bangunan masjid. Di ruangan ini terdapat mimbar kuno berukir indah yang menegaskan kuatnya nuansa lokal.

Cerita

Sebuah cerita mengatakan bahwa ia merupakan wakaf Nyai Haji Irad Jon jang Serang pada 23 Syawal 1323 Hijri yah (1903 M) sebagaimana tertulis de ngan huruf Arab gundul pada penampil lengkung bagian atas muka mimbar. Pendapat kedua memperkirakan, mim bar itu adalah buah karya Tjek Ban Tjut. Tjek Ban Tjut adalah arsitek pembantu Raden Sepat.

kubah masjid

Ialah yang konon membuat atap masjid begitu mirip dengan atap pagoda. Atap yang melingkar berbentuk bujur sangkar itu bertingkat lima, yang menyimbolkan rukun Islam. Dua atap paling atas kental dengan arsitektur Cina. Semakin rendah, atapnya semakin lebar, menaungi serambi di sisi utara dan selatan, di mana bersemayam jasad para ulama dan anggota keluarga kesultanan terdahulu.

Adapun karya Hendrik Lucaz Cardeel berupa menara setinggi 24 meter yang terletak di sebelah timur masjid. Bentuknya segi delapan, pintu masuk melengkung pada bagian atas, konstruksi tangga melingkar seperti spiral, dan kepalanya memiliki dua tingkat. Ini ada lah arsitektur khas Belanda. Karena itu, keberadaanya menjadi kurang serasi dengan bangunan masjid. Semula bangunan ini bukanlah menara adzan, tetapi menara rambu dan pengintai untuk pelabuhan Banten yang terkenal sibuk.

Ada yang berupaya memaknai bentuk bangunan menara dengan sudut pandang Islam. Segi delapan di sinyalir hasil pembagian dari 24 di bagi 3. Dua puluh empat adalah simbol waktu, 24 jam. Sementara 3 adalah simbol dari ibadah, ma’isyah (sumber nafkah) dan istirohah (istirahat). Jadi, pesan yang ingin di sam paikan, agar umat Islam memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk ketiga hal tersebut, yang masing-masing memiliki alokasi waktu sebanyak 8 jam.

kubah masjid

Karya Hendrik Lucaz Cardeel lainnya adalah Tiamah di sebelah selatan masjid. Yaitu, bangunan semacam pavi liun yang dahulu sering di gunakan para ulama dan umara Banten untuk men diskusikan masalah-masalah keagamaan. Langgam Eropa sangat jelas pada bangunan itu, khususnya pada jendela besar di tingkat atas. Jendela itu di maksudkan untuk mengatur sirkulasi cahaya dan udara.

Tiamah

Sekarang Tiamah di gunakan untuk menyimpan benda-benda peninggalan Kesultanan Banten. Saat ini, Masjid Agung Banten masuk dalam wilayah Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten. Keberadaan nya menjadi tujuan wisata religius, sejarah, pendidikan, dan budaya. Pada hari-hari besar Islam, misalnya peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW, ribuan peziarah dari dalam dan luar daerah me nyatu memperingati kelahiran Baginda Rasul.

Keberadaan makam ulama dan keluarga kesultanan serta museum menambah daya tarik masjid bagi masyarakat. Para peziarah yang datang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga memperluas wawasan tentang sejarah perjalanan bangsa. Dengan demikian, masjid tidak semata sebagai tempat di mana hamba bermunajat kepada Tuhannya, tetapi juga sarana menginternalisasi nilai-nilai sejarah dan budaya.