Masjid Niujie, yang terletak di Distrik Xicheng, Beijing, adalah salah satu landmark Islam yang paling bersejarah di China. Masjid ini dibangun pada tahun 996 Masehi selama Dinasti Liao dan telah mengalami berbagai renovasi sepanjang sejarahnya. Nama “Niujie” berasal dari kawasan tempat masjid ini berdiri, yang secara harfiah berarti “Jalan Sapi,” mencerminkan tradisi komunitas Muslim di kawasan tersebut yang menghindari konsumsi daging babi dan lebih memilih daging sapi halal.
Pada awal pendiriannya, Masjid Niujie dirancang untuk melayani komunitas Muslim di Beijing, yang sebagian besar adalah Hui, salah satu dari 56 kelompok etnis yang diakui di China. Hingga saat ini, masjid ini tetap menjadi pusat kehidupan religius dan sosial komunitas Muslim di ibu kota China.
Arsitektur dan Desain Masjid
Arsitektur Masjid Niujie adalah perpaduan unik antara gaya tradisional Tiongkok dan elemen khas Islam. Hal ini terlihat dari struktur masjid yang menyerupai kuil Tiongkok, namun dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah dan simbol-simbol Islam.
1. Bangunan Utama
Masjid Niujie memiliki aula utama untuk shalat yang mampu menampung ratusan jamaah. Aula ini di dekorasi dengan kayu berukir, tulisan Arab, dan warna-warna yang khas seperti hijau, merah, dan emas.
2. Menara dan Minaret
Masjid ini tidak memiliki menara seperti masjid-masjid tradisional di Timur Tengah, melainkan menara bergaya Tiongkok yang berbentuk pagoda. Fungsi menara ini tetap sama, yaitu untuk mengumandangkan azan.
3. Halaman
Masjid ini di kelilingi oleh halaman luas yang di penuhi dengan tanaman dan pohon tua. Halaman ini di rancang untuk menciptakan suasana tenang dan damai, sesuai dengan tradisi Islam dan budaya Tiongkok.
Peran Masjid Niujie dalam Komunitas Muslim
Masjid Niujie bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan sosial bagi komunitas Muslim di Beijing. Selama berabad-abad, masjid ini telah menjadi tempat belajar agama, bahasa Arab, dan hukum Islam bagi generasi muda Muslim.
1. Pusat Kebudayaan Islam
Masjid ini sering di gunakan untuk mengadakan acara-acara keagamaan, seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, serta pengajian rutin.
2. Pusat Edukasi
Masjid Niujie juga menjadi tempat pengajaran ilmu-ilmu Islam. Banyak ulama besar dari komunitas Hui memulai pendidikan mereka di masjid ini sebelum melanjutkan ke lembaga-lembaga Islam lainnya.
3. Pusat Pertemuan
Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat pertemuan bagi para pedagang Muslim dari berbagai penjuru China dan negara-negara lain yang berkunjung ke Beijing.
Renovasi dan Pelestarian
Masjid Niujie telah mengalami banyak renovasi sejak pertama kali di bangun. Renovasi besar di lakukan pada masa Dinasti Ming (1368–1644) dan Dinasti Qing (1644–1912). Pemerintah China juga mengambil langkah-langkah pelestarian untuk memastikan masjid ini tetap berdiri kokoh sebagai warisan budaya Islam di China.
Era Modern
Menjadi salah satu destinasi wisata religi paling populer di Beijing. Masjid ini menarik perhatian tidak hanya dari umat Muslim, tetapi juga wisatawan dari berbagai latar belakang yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah Islam di China.
Simbol keberagaman dan harmoni budaya di Beijing. Sebagai masjid tertua dan terbesar di kota ini, Masjid Niujie tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang komunitas Muslim di China.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Beijing, Masjid Niujie adalah destinasi yang wajib di kunjungi untuk mengenal lebih dalam perpaduan unik antara budaya Tiongkok dan tradisi Islam.